Hasil Hitung Cepat, Pilpres 2024 Satu Putaran

--

"Ini merupakan kemenangan keberlanjutan, ini adalah kemenangan rekonsiliasi, ini jadi bukti bahwa siapapun kalau di Indonesia yang kampanyenya tidak menyerang, kampanyenya merangkul, itu akan menang," tegasnya.

Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Arief Rosyid Hasan mengatakan bahwa anak muda berperan krusial dalam mengawal kemenangan Prabowo-Gibran dalam proses hitung cepat (quick count).

 Merujuk hasil hitung cepat sementara menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu unggul hingga hampir mencapai angka 60 persen.

 "Saya katakan bahwa kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran tidak mungkin terjadi tanpa dukungan anak muda dari Aceh sampai Papua," kata Arief pada kegiatan nonton bareng Quick Count TKN Fanta di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

 Arief menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anak muda di Indonesia yang telah membantu memenangkan Prabowo-Gibran.

 "Terima kasih kepada teman-teman, anak muda di seluruh Indonesia yang telah memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Pemilu kali ini adalah pemilu anak muda, sekitar 53 persen pemilih adalah pemilih muda," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengajak anak muda untuk mengawal agenda pembangunan Prabowo dan memastikan pelibatan orang muda dalam prosesnya.

 "Keberpihakan Pak Prabowo merupakan komitmen serius, bukan sekadar urusan pilpres. Tugas selanjutnya, kami pastikan benar-benar pelibatan anak muda sebagai subjek, bukan sekadar objek kebijakan," ujarnya. 

Arief menambahkan bahwa tim TKN Fanta selanjutnya akan dilanjutkan Fanta Ecosystem dengan 27 klaster di dalamnya untuk mengawal agenda Prabowo selama 5 tahun ke depan.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud berencana buka komunikasi dengan Timnas AMIN untuk mengusut kecurangan pemilu.

Wakil Ketua TPN Jendral (Purn) TNI Andika Perkasa di Posko Pemenangan Teuku Umar Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa tim hukum TPN sudah berkomunikasi secara informal.

"Komunikasi informal sudah. Tim hukum pun sudah bertemu sebelum hari ini. Jadi menurut saya komunikasi sudah dilakukan dan masih akan terus dilanjutkan, sampai sejauh mana kita lihat saja," kata Andika.

Mantan Panglima TNI ini mengatakan pihaknya masih mendalami berbagai kecurangan yang terjadi selama masa pemilu, agar mendapatkan bukti-bukti yang cukup kuat.

Andika mengatakan saat ini pihaknya menunggu hasil rekapitulasi KPU secara manual, dan masih terlalu dini untuk membenarkan hasil penghitungan cepat.

"Sementara itu kami juga terus mengumpulkan semua yang bisa kami kumpulkan dari semua masyarakat Indonesia yang menemukan kelainan-kelainan, kita tidak menyebutkan dengan kata lain, tapi kelainan-kelainan yang tidak lazim, termasuk yang tengah berlangsung saat ini. Nah itu akan kami kumpulkan terus untuk memastikan bahwa kita punya list atau daftar yang cukup untuk nanti kita tindaklanjuti," tutur dia.

Tag
Share