Sebulan Rumah Terendam Banjir, Warga Minta Sumbangan di Jalan
Imbas dari belum mendapatkan bantuan dari pemerintah atas musibah banjir, membuat warga Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Bungo, meminta sumbangan di jalan.--
MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO - Korban banjir di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah atas musibah banjir yang menimpanya.
Bahkan musibah banjir itu telah dialami sejak sebulan terakhir, khususnya bagi warga di Kampung Tukum 2, Ddusun Sirih Sekapur.
Salah satu korban banjir, Rinawati saat dikonfirmasi mengatakan bahwa selama terdampak banjir mereka tidak pernah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah.
Bahkan untuk mengungsi dari banjir saja, para korban banjir terpaksa harus membangun tenda darurat yang dibangun dari terpal seadanya untuk tempat kediaman sementara.
"Kami sudah satu bulan mengalami kebanjiran akibat gorong-gorong tersumbat air tidak lancar, sebanyak 7 rumah terendam sedalam 1 meter," ujarnya.
BACA JUGA:Pasca Banjir, Jalan Penghubung 2 Kecamatan di Bungo Mengkhawatirkan
BACA JUGA:Rugikan Negara Rp2,9 Miliar, Kejari Bungo Terima Tersangka Kasus Pengemplang Pajak
Akibat dari musibah banjir tersebut, warga yang terdampak terpaksa harus pasrah karena aktivitas pekerjaan sehari-hari juga ikut terhenti.
Untuk bertahan selama mengungsi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, korban banjir terpaksa harus meminta sumbangan dari pengguna jalan yang melintas di depan lokasi banjir tersebut.
"Sekarang kami terpaksa meminta sumbangan di jalan untuk kebutuhan ekonomi. Karena sudah satu bulan kami tidak bisa beraktivitas akibat rumah terendam," katanya.
Korban banjir berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat memberikan bantuan untuk menangani permasalahan banjir yang sering kali terjadi di wilayahnya itu.
Sementara itu, Kepala BPBD Bungo, Zainadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait adanyanya banjir di wilayah Dusun Sirih Sekapur tersebut.
BACA JUGA:RSUD Bungo Resmi Miliki Ruang Rehab Narkoba
BACA JUGA:Banjir Terjang Bungo dan Kota Jambi, Rumah Ambruk dan Jembatan Putus
Pihaknya juga sudah turun ke lokasi tersebut bersama pihak PUPR untuk melihat kondisi wilayah rumah warga yang terkena dampak genangan air itu. Setelah ditinjau, ternyata rumah warga tersebut memang berada di kawasan rendah.
"Kami sudah turun ke lokasi, sebenarnya itu bukan banjir cuma genangan air karena air terhambat gorong-gorong. Dulu ini tidak pernah terjadi tapi setelah adanya satu warga yang membangun rumah di dekat aliran sungai itu dan membuat gorong-gorong kecil sehingga aliran air menjadi terhambat," tuturnya.
Zainadi juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintahan dusun untuk melakukan pembangunan gorong-gorong yang lebih besar. Namun, pemilik rumah tersebut tidak terima dan meminta jaminan serta ganti rugi jika dilakukan pembongkaran gorong-gorong tersebut.
BACA JUGA: Ratusan Rumah di Tebo dan Bungo Terendam Banjir
"Kami siap membangun gorong-gorong tapi terhalang dengan pemilik rumah. Sekarang kita minta pemerintah dusun untuk melakukan pendekatan, jika nanti disetujui kita akan bangun," tandasnya. (*)