Ramadan, Stok Beras SPHP di Tanjabtim Aman
SEMBAKO: Seorang ibu membawa sekarung beras dari pasar murah. FOTO: ANTARA --
MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Stok beras SPHP Bulog yang telah menjadi primadona masyarakat Kabupaten Tanjabtim sejak tahun 2023 lalu, dipastikan aman selama bulan suci Ramadan 1445 H/2024 M.
Untuk memastikan ketersediaan stok, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjabtim telah mengecek langsung belum lama ini ke gudang beras Bulog yang berada di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjabbar. Stok beras SPHP aman hingga beberapa bulan ke depan.
"Memang sempat stok beras Bulog ini putus, tapi sekarang sudah aman tidak ada yang perlu dikawatirkan lagi," kata Fajar Alamsyah, mantan Kabag Humas Setda Tanjabtim.
Dijelaskannya, bahwa sebelumnya dibeberapa pasar kalangan dan pasar tradisional di Kabupaten Tanjabtim memang sempat terputus, karena ada sistim rolling, pedagang sebagai distributor hanya mendapat jatah 2 ton per bulan.
BACA JUGA:Tiga Parpol Kebagian Satu Kursi di Tanjabtim, Sempat Absen Pada Pemilu 2019
BACA JUGA: 237 PPPK Tanjabtim Terima SK, Romi Pastikan Tindak Tegas yang 'Bermain' pada Proses Seleksi
"Kalau sekarang sudah aman. Tinggal kita mengoptimalkan penyalurannya ke distributor," jelasnya.
Menurutnya, beras SPHP ini sekarang banyak diminati masyarakat sehingga penjualannya pun meningkat, karena harga beras SPHP ini dibawah harga beras premium dan medium, yakni Rp. 11.500 per Kg.
"Kalau harga beras premium dan medium masih Rp. 16.000 per Kg, jadi masyarakat banyak memilih beras PSHP yang murah, karena kualitas berasnya tidak kalah dengan beras yang ada," terangnya.
Kondisi ini menurutnya lagi, dampak dari harga beras yang masih tinggi, sehingga banyak masyarakat yang beralih ke beras SPHP. Makanya setiap kali beras SPHP datang, berasanya cepat habis.
BACA JUGA:Sawah Terendam Banjir, Kualitas dan Produksi Padi di Tanjabtim Menurun
BACA JUGA:Tanjabtim Akan Gelar Operasi Pasar Murah
"Masyarakat memilih beras SPHP untuk di konsumsi sehari-hari. Jadi kalau datang 2 ton bisa putus dalam dua hari," tukasnya. (*)