Mengkhawatirkan, Kasus DBD di Sungai Penuh Bertambah Jadi 61 Kasus
Ilustrasi - Waspada nyamuk DBD di sekitar kita.--
SUNGAI PENUH, JAMBIEKSPRES.CO-Jumlah kasus gigitan nyamuk aides aigepty yang menyebabkan timbulnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin bertambah. Bahkan korbannya ada yang di rawat namun terdapat juga yang sudah sembuh.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh Hermizan mengatakan untuk jumlah kasus penderita DBD pada tahun 2024 mencapai 61 kasus. Sedangkan pada tahun 2023 hanya terdapat 22 kasus.
Dimana nyamuk penular penyakit demam berdarah ini senang berkembang biak pada tempat yang tergenang air maupun tempat yang lembab.
BACA JUGA:Dirut RSUD MHA Thalib Sungai Penuh Dicopot, Ini Sosok Penggantinya
BACA JUGA:Rokok Ilegal Marak Beredar di Kerinci dan Sungai Penuh
Oleh sebab itu harus menjadi perhatian bagi masyarakat agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Untuk pencegahan penularan DBD,harus di mulai dari diri sendiri dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat,seperti menutup tempat penampungan air,mengubur barang bekas,menguras bak penampungan air," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh Hermizan
Ia juga mengajak kepada masyarakat,agar memperhatikan genangan air yang ada di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing,dengan adanya genangan air menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak.
BACA JUGA:Pilwako Sungai Penuh Berpeluang Head To Head, Rematch Ahmadi Zubir-Fikar Azami
BACA JUGA:Sudah Tiga Bulan Dana Desa di Sungai Penuh Belum Cair, Ternyata Ini Penyebabnya
Lebih lanjut disampaikannya, kegiatan fogging bukan merupakan salah satu cara untuk membasmi nyamuk.
Kegiatan foging yang menggunakan zat kimia sangat berbahaya bagi tubuh hanya bisa membasmi nyamuk dewasa bukan jentik nyamuk. Peran masyarakat sangat di butuhkan agar selalu PHBS. (*)