Lepas dari Rangkulan, Bocah 5 Tahun Tenggelam di Sungai Batanghari

Reporter: maulana |

Editor: Jurnal |

Minggu , 14 Apr 2024 - 21:13

PENCARIAN : Petugas berusaha mencari korban yang tenggelam di Sungai akibat dari tali gandeng pompong ke tugboat putus dan menabrak kayu yang hanyut--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Kejadian naas menimpa keluarga Jaynudin, warga RT 03 Dusun I Desa Marga Mulya, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjabtim.

Di mana anak kedua dari Jaynudin tenggelam di Sungai Batanghari, tepatnya di Simpang Teluk Daru-Daru Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak.

Korban yang bernama Aizah (5) tersebut, jatuh sekitar pukul 21.00 WIB Sabtu (13/4) malam hingga dan hingga Minggu (14/4) belum juga ditemukan.

Pihak keluarga dan masyarakat telah berusaha melakukan pencarian.

Camat Rantau Rasau, M. Yani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, bahwa Ia mendapat informasi atas musibah tersebut sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Saat ini pihak Polairud, TNI AL dan masyarakat sudah di lokasi untuk membantu mencari korban.

“Sedangkan Tim Basarnas Jambi saat ini dalam perjalanan menuju ke sini (TKP, red),” katanya.

Mengenai kronologi kejadian bermula saat rombongan keluarga Jaynudin yang berjumlah 8 orang pulang lebaran dari Kecamatan Dendang menuju Desa Marga Mulya, Kecamatan Rantau Rasau menggunakan pompong.

Dalam perjalanan pompong yang digunakan rombongan bergandeng ke tugboat Meteor 09 dengan tali.

“Sekitar pukul 21.00 WIB pompong rombongan menabrak kayu besar yang melintas yang membuat tali gandeng putus dan pompong pun bergerak menghantam bagian belakang tugboat,” jelasnya.

lepas dari rangkulan, bocah 5 tahun tenggelam di sungai batanghari                            muarasabak, jambiekspres.co-kejadian naas menimpa keluarga jaynudin, warga rt 03 dusun i desa marga mulya, kecamatan rantau rasau, kabupaten tanjabtim. 
di mana anak kedua dari jaynudin tenggelam di sungai batanghari, tepatnya di simpang teluk daru-daru kelurahan simpang, kecamatan berbak. 
korban yang bernama aizah (5) tersebut, jatuh sekitar pukul 21.00 wib sabtu (13/4) malam hingga dan hingga minggu (14/4) belum juga ditemukan. 
pihak keluarga dan masyarakat telah berusaha melakukan pencarian.
camat rantau rasau, m. yani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. dia mengatakan, bahwa ia mendapat informasi atas musibah tersebut sekitar pukul 01.00 wib dini hari. 
baca juga:pompong tenggelam, anak 5 tahun hilang di sungai batanghari dan upaya pencarian terus dilakukan
baca juga:geger!! tiga bocah sd warga rengas bandung tewas tenggelam di sungai batanghari
saat ini pihak polairud, tni al dan masyarakat sudah di lokasi untuk membantu mencari korban. 
“sedangkan tim basarnas jambi saat ini dalam perjalanan menuju ke sini (tkp, red),” katanya.
mengenai kronologi kejadian bermula saat rombongan keluarga jaynudin yang berjumlah 8 orang pulang lebaran dari kecamatan dendang menuju desa marga mulya, kecamatan rantau rasau menggunakan pompong. 
dalam perjalanan pompong yang digunakan rombongan bergandeng ke tugboat meteor 09 dengan tali. 
“sekitar pukul 21.00 wib pompong rombongan menabrak kayu besar yang melintas yang membuat tali gandeng putus dan pompong pun bergerak menghantam bagian belakang tugboat,” jelasnya.
baca juga:main banjir, 3 bocah marosebo ulu tewas tenggelam
baca juga:diduga tenggelam, amri ditemukan selamat dalam keadaan lemas dan linglung 
akibat hantaman itu, lanjutnya, pompong menjadi miring dan membuat jaynudin panik dan menggendong kedua anaknya dan melompat dari pompong. 
sehingga akibat hantaman tersebut rangkulan kedua anaknya terlepas. 
“anaknya yang bernama jessica berhasil selamat karena tersangkut ban (dapra), sedangkan aizah hilang tenggelam,” terangnya.
sementara pada saat itu pompong dalam kondisi tidak tenggelam, sehingga penumpang yang berada di pompong selamat. 
untuk saat ini korban belum ditemukan dan masyarakat masih bersama-sama untuk mencari korban. 
baca juga:ketinting ditemukan dalam keadaan kosong, diduga nelayan tanjabtim hilang tenggelam
baca juga:dua bocah tenggelam di kolam resapan perumahan 
“korban saat hilang memakai baju warna hijau dan memakai celana warna putih. situasi pada saat itu air dalam keadaan pasang dan arus kencang,” tutupnya. (*)