Setoran Hafalan Jadi Modus Kepala Madrasah Aliyah di Tanjabbar Lalukan Pelecehan
Ilustrasi pelecehan --
KUALATUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO - Pasca viralnya kasus pelecehan terhadap siswi sekolah Madrasah Aliyah Swasta di Kabupaten Tanjung Jabung Barat kepolisian langsung bergerak cepat.
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti atas laporan yang dibuat lima siswi korban pelecehan guru tersebut.
Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, mengatakan, modus kepala sekolah Madrasah Aliyah Swasta di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam menjalankan aksi dugaan pelecehan seksual terhadap siswinya dengan modus setoran hafalan.
"Setoran hafalan, kalau yang cowok dipanggil berdua kalau yang cewek sendirian," kata Kapolres Senin (22/4) kemarin.
BACA JUGA:Siswi SMK Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru
BACA JUGA:Berkas 2 Tersangka Pencabulan Ayah Kandung dan Pacar Korban Telah Tahap I
Kapolres mengatakan bentuk pelecehan seksualnya yakni dengan mencium kening, pipi, bibir dan memegang dada para siswi yang dipanggil saat melakukan setoran hafalan.
"Jadi kalau dari keterangan korban dan saksi di cium kening, bibir dan pegang dada," ungkapnya.
Kapolres juga meminta kepada para korban lainnya untuk tidak takut dalam melaporkan kasus itu.
Ia menjamin keamanan para korban. Bahkan perlindungan pun disiapkan oleh pihaknya.
"Jika ada korban lainnya silahkan lapor, kita juga sudah siapkan para psikolog," ucapnya.
Kapolres menyebutkan kejadian itu terjadi pada Februari 2024 lalu, kasus ini sempat dimediasi antara korban dan pelaku.
BACA JUGA:BEJAT! Guru Madrasah Aliyah di Tanjabbar Diduga Cabuli Siswinya
BACA JUGA:Polisi Didesak Tangkap Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap 30 Anak