Waspada, Modus Penawaran Berangkat Haji Tanpa Antrean Rentan Penipuan

Petugas saat menyiapkan dokumen paspor dan visa JCH di Gedung Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Agama mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat terkait maraknya penawaran perjalanan haji tanpa antrean yang tersebar di berbagai media sosial.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief sebagaimana dikutip Jambi Eksppres melalui ANTARA, mengungkapkan bahwa modus ini telah menjerat banyak korban yang tertipu dengan iming-iming kemudahan dan kecepatan berangkat haji.
Salah satu contoh iklan yang ditemukan di media sosial, dari pihak yang disebut sebagai X, menjanjikan pemberangkatan haji tanpa antrean dengan klaim memiliki kuota khusus dan dapat menggunakan visa petugas haji atau visa ziarah.

Namun, di balik penawaran tersebut terdapat tarif yang sangat tinggi, mencapai sekitar Rp310 juta, jauh melebihi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) reguler yang ditetapkan sebesar Rp56 juta.

BACA JUGA:Kanwil Kemenag Jambi Siapkan Rumah Ramah Lansia di Asrama Haji

BACA JUGA:Petugas Haji Harus Ciptakan Suasana Gembira Layani Jamaah
Hilman menegaskan bahwa visa yang sah untuk berangkat haji adalah visa haji, dan masyarakat tidak boleh tergiur oleh tawaran ilegal seperti ini.

"Visa haji adalah persyaratan wajib yang harus dipenuhi oleh setiap calon jamaah haji, sesuai dengan ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Menurut Hilman, saat ini Kementerian Agama sedang melakukan proses pemvisaan jamaah calon haji reguler yang telah terdata dalam sistem Sikohat.

Proses penerbitan visa haji hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak bisa dipersingkat.

BACA JUGA:Kemenag RI Ingatkan Petugas Wakafkan Diri Untuk Layani Jamaah Haji

BACA JUGA:Guru Besar Olahraga Unja Ciptakan Senam Haji Dan Umrah
Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, diatur bahwa visa haji Indonesia terdiri atas visa haji kuota Indonesia dan visa haji mujamalah undangan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Hilman mengakui bahwa antrean untuk berangkat haji saat ini memang sangat panjang karena tingginya minat masyarakat Indonesia.

Namun, ia menekankan pentingnya masyarakat untuk berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran semacam itu.

BACA JUGA:Garuda Siapkan 14 Pesawat Untuk Haji 1445 H
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih cermat dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait perjalanan ibadah haji. Selain itu, kami juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap setiap informasi yang menjanjikan berangkat haji tanpa antrean," tambahnya. (*)

Tag
Share