Pembunuhan Santri di Tebo Divonis Terlalu Rendah, Ayah Korban Kritik Vonis Hakim

REKONSTRUKSI: Aparat kepolisian saat melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin Airul Harahap (13) di Tebo beberapa waktu lalu. Ayah korban merasa tidak puas dengan vonis majelis hakim karena dinilai terlalu ringan.--

MUARA TEBO, JAMBIEKSPRES.CO-Dua pelaku pembunuhan terhadap  Airul Harahap (13), santri Ponpes Raudhatul Mujawwidin di Tebo, divonis majelis hakim PN Tebo dengan hukuman berbeda.

Mereka adalah AR dan RAH, masing-masing warga Kuamang Kuning, Bungo dan Betung Bedarah Barat, Tebo Ilir, Tebo. 

AR dihukum 7 tahun 6 bulan penjara, sedangkan terdakwa RAH 6 tahun 6 bulan.

Vonis untuk keduanya dibacakan oleh Majelis Hakim yang diketuai Rintis Chandra dengan hakim anggota Julian Leonard Marbun serta Muhammad Fikri Ihsan, kemarin (25/4) di PN Tebo.

‘’Menimbang semua alat bukti dan keterangan saksi-saksi, menghukum bersalah 2 terdakwa,’’ ujar hakim.

BACA JUGA:Kesetrum Listrik Desain Siapa? Kasus Kematian Santri AH Terungkap Pasca Diviralkan Hotman Paris

BACA JUGA:Tidak Ditemukan Trauma Aliran Listrik, Penyebab Kematian Santri AH Patah Batang Otak Tengkorak

Dalam amar putusannya, hakim menilai kedua terdakwa yang masih dibawah umur ini, yang tidak lain adalah kakak kelas korban, telah bersalah melakukan tindak penganiayaan sehingga berujung kematian korban.

Dalam memutus perkara ini, Majelis Hakim mempertimbangkan pasal 80 ayat 3 junto pasal 76 C, Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014, tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2022.

Kedua terdakwa saat ini masih mendekam di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kabupaten Batanghari. 

Atas putusan tersebut, Kasi Pidum Kejari Tebo Sefri Hendra mengatakan, JPU Kejari Tebo mengambil waktu pikir-pikir untuk menerima atau mengajukan banding atas vonis tersebut.

BACA JUGA:SADIS! Senior Satu Pegang Tangan dan Senior Satu Lagi Tukang Hajar, Penyebab Santri Meninggal di Tebo

BACA JUGA:Dua Tersangka Penganiayaan AH Santri Tebo Terancam 15 Tahun Penjara

“Kejaksaan Negeri Tebo pikir-pikir atas putusan tersebut. Kita pikir-pikir karena perkara ini satu berkas jadi satu kesatuan. Dan kita pun dib eri waktu oleh Hakim untuk pikir-pikir baik untuk JPU maupuan pihak terdakwa,” ujar Sefri Hendra, Kasi Pidum Kejari Tebo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan