Pertumbuhan Ekonomi Jambi Menurun, BI Dorong Provinsi Jambi Cari Sumber Baru

Produksi kelapa sawit atau CPO masih menjadi sektor andalan bagi Provinsi Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Bank Indonesia (BI) memberikan sorotan kepada Pemerintah Provinsi Jambi untuk secara aktif mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru, mengingat sektor-sektor utama yang saat ini menjadi pendorong utama ekonomi Jambi mengalami gejolak.

Dalam sebuah acara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jambi sebagai dikutip Jambi Ekspres melalui ANTARA, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menegaskan pentingnya langkah-langkah proaktif dalam mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh provinsi ini.

Destry Damayanti menekankan bahwa Provinsi Jambi perlu beralih fokus untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru atau apa yang disebutnya sebagai "soft power".

BACA JUGA:Pemprov Jambi dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Gelar HLM dan Capacity Building TP2DD

BACA JUGA:Bank Indonesia Tahan BI-Rate Tetap 6 Persen

Ia menggambarkan hal ini sebagai sebuah 'pekerjaan rumah' yang harus diatasi dengan keseriusan dan kreativitas.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jambi telah mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12 persen (year-on-year), namun turun menjadi 4,66 persen (year-on-year) pada tahun 2023.

Destry mengaitkan penurunan ini dengan ketergantungan pada sektor-sektor ekonomi yang rentan terhadap fluktuasi global, khususnya sektor komoditas seperti minyak kelapa sawit (CPO) dan batu bara.

"Di Jambi, kita sangat tergantung pada komoditas-komoditas tersebut," ujarnya.

BACA JUGA:Akan Tempuh Sejumlah Langkah Tingkatkan Perekonomian

BACA JUGA:Penelitian Perdana Ekonomi Digital, Antar Rosmeli Raih Gelar Doktor Ekonomi

Meskipun demikian, Destry menyatakan keyakinannya bahwa potensi pertumbuhan ekonomi Jambi masih bisa ditingkatkan.

Namun, untuk mencapai hal ini, langkah-langkah strategis harus diambil untuk mencari sumber pertumbuhan baru yang lebih stabil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan