Atasi Banjir di Kerinci, Butuh Dana Triliunan untuk Normalisasi Sungai Batang Merao sebagai Solusi

FOTO ATAS: Situasi banjir yang melanda Kerinci dan Sungai Penuh awal tahun 2024 lalu. BWSS siapkan penanganan jangka panjang. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Pemerintah berkolaborasi menangani banjir hebat yang melanda Kerinci dan Sungai Penuh akibat luapan Sungai Batang Merao awal tahun 2024 lalu, agar tak terulang.

Penanganan jangka panjang salah satunya disiapkan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi.

Langkahnya dengan mulai menyusun perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Merao pada tahun 2024.

Yang akan dilanjutkan dengan langkah konstruksi dari 2025 hingga 2027 mendatang.  

Hal itu disampaikan oleh Kepala BWS Sumatera VI David Partonggo sesuai Focus Group Discussion Penanganang Banjir Batang Merao yang diselenggarakan Pemkot Sungai Penuh yang turut menghadirkan Pemprov Jambi dan Pemkab Kerinci.

BACA JUGA:Pj Bupati Asraf Klaim Kerugian Akibat Banjir di Kerinci Capai Rp 896,44 M

BACA JUGA:Tragedi Banjir Besar di Kenya Dimana 219 Meninggal, 164 Luka-luka dan 72 Hilang

“Tahun 2024 kita usulkan ke Pak Dirjen perencanaannya dulu sehingga segala sesuatu konstruksi itu harus ada Readiness Criteria (Kriteria Kesiapan), salah satunya perencanaaan ada perluasan lahan. Ini ada di 2024 dan semoga kita bisa eksekusi. Itu rencana kami. Tentunya kami fokus di kewenanangan yang akan kami laksanakan dengan Balai Sungai dan lain-lain,” ucap David (7/5).

Selanjutnya, untuk 2025 akan dilakukan konstruksi dalam bentuk normalisasi di DAS Batang Merao.

Lalu di 2026 dan 2027 dilakukan konstruksi lanjutan, yang selain normalisasi dilakukan pembuatan kolam retensi. 

David mengakui, permasalahan banjir Sungai Merao dengan panjang DAS 57 kilometer ini termasuk karena adanya perubahan tata lahan yang makin parah.

BACA JUGA:Banjir Melanda RS MH Thalib Sungai Penuh, Pasien Panik

BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Kerinci dan Sungai Penuh, Warga Terkejut dengan Debit Air Besar

Yakni akibat aktivitas eksploitasi alam di sekitar sungai. Juga karena Galian C dan penumpukkan sampah di beberapa titik di sungai Kerinci dan Sungai Penuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan