Nelayan Tanjabtim Hilang di Laut Selama 10 Hari, Ditemukan Mengapung di Perairan Karimun Kepri

Nelayan Tanjabtim yang hilang selam 10 hari akhirnya ditemukan di laut Kepulauan Riau--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Setelah menghilang sejak tanggal 16 Mei 2024 di perairan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), jasad seorang nelayan bernama Hamirudin alias Amik (39) akhirnya ditemukan mengapung di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), pada Minggu (26/5).
Informasi ini disampaikan oleh Kasat Polairud Polres Tanjung Jabung Timur, IPTU M. Rahmadhansyah Putra, yang membenarkan bahwa jasad yang ditemukan di perairan Kabupaten Karimun tersebut adalah warga RT 02 Dusun Setia Palapa, Desa Lambur, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjabtim, yang sempat hilang beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Tanjabtim Sosialisasikan Program Keuangan Daerah dalam Rapat Pleno TPAKD

BACA JUGA:Zola 'Gendong' Laza Maju Pilkada Tanjabtim, Sowan Ambo Tang dan Buka Peluang Berpasangan
"Jasad tersebut diduga merupakan seorang nelayan yang hilang di perairan Ambang Luar Kabupaten Tanjabtim dengan koordinat 00°45.984'S 104°01.397'E pada tanggal 16 Mei lalu," ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari rekan korban, Yusman, pada hari kejadian sekitar pukul 06.30 WIB, korban dan Yusman sedang melaut mencari ikan menggunakan Kapal Motor dan hendak berlabuh dengan menjatuhkan jangkar di lokasi kejadian.

Namun, Yusman melihat bahwa korban, yang bertugas sebagai nakhoda kapal, sudah tidak ada di posisi kemudi kapal dan diduga jatuh ke air.

BACA JUGA:Proses Penyaluran Bantuan Pangan di Tanjabtim Terus Dipantau Ketat

BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa Simbur Naik Tanjabtim Melalui Anggaran DBH Sawit
Setelah usaha pencarian yang dilakukan oleh warga sekitar, nelayan, Polairud, TNI AL, BPBD, dan Tim SAR dari Basarnas Jambi tidak membuahkan hasil, proses pencarian pun dihentikan.

Namun, korban akhirnya ditemukan 10 hari setelah menghilang oleh nelayan di perairan Kabupaten Karimun, Kepri, dengan kondisi tubuh yang tidak utuh dan tanpa kepala.
"Pakaian yang dikenakan oleh mayat yang ditemukan serupa dengan pakaian korban yang dilaporkan hilang tenggelam oleh warga. Oleh karena itu, diduga mayat tersebut adalah korban yang telah hilang," ungkap Rahmadhansyah.
BACA JUGA:CJH Tanjabtim Suntik Influenza, Jamaah Diminta Patuhi Larangan di Tanah Suci

BACA JUGA:Vakum, 35 BUMDes di Tanjabtim Perlu Tingkatkan Kembali Kinerjanya
Jenazah korban kemudian dikebumikan di pemakaman umum Kecamatan Moro setelah koordinasi antara Polairud dengan Polsek Moro Polres Karimun dan pemeriksaan oleh Puskesmas setempat.
"Saat ini, kami masih menunggu keluarga korban untuk tindakan lebih lanjut guna memastikan identitas korban," tambahnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan