Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Jambi

Warsono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi--

Oleh : Warsono*
BULAN Mei 2024 lalu Badan Pusat Staitistik (BPS) Provinsi Jambi telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi Triwulan I 2024 yang tercatat melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Meski masih mengalami pertumbuhan, ekonomi Jambi triwulan I 2024 yang tumbuh sebesar 3,83% tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV 2023 yang mencapai pertumbuhan 4,03%. Beberapa sektor utama di Jambi seperti Pertanian, Perdagangan, dan Konstruksi tercatat masih tumbuh positif namun melambat jika dibandingkan Triwulan sebelumnya, sedangkan sektor pertambangan yang memiliki share terbesar ketiga setelah pertanian dan perdagangan, pada triwulan I 2024 masih mengalami kontraksi.
Jika kita bedah lebih dalam, ekonomi Jambi selama ini sangat bergantung kepada beberapa sektor yang berbasis sumber daya alam. Laporan BPS Jambi dalam rilis terbarunya menyebutkan sektor pertanian dan pertambangan memiliki share sebesar 33,35% untuk pertanian dan 13,14% untuk pertambangan. Apabila kedua sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang kurang menggembirakan akan berdampak pada pertumbuhan Jambi secara keseluruhan menjadi kurang optimal. Catatan selama triwulan ini, beberapa kondisi seperti fenomena el Nino, kejadian bencana banjir di sentra pertanian Jambi mengakibatkan produksi pertanian dan perkebunan terhambat. Disektor pertambangan berkurangnya produksi batubara di Jambi mengakibatkan sektor pertambangan pada triwulan I 2024 ini mengalami kontraksi. Akibat dari belum optimalnya pertumbuhan di dua sektor tersebut, mengakibatkan perumbuhan ekonomi Jambi secara keseluruhan pada triwulan ini mengalami perlambatan.    Dengan melihat kondisi tersebut, perlu dipikirkan upaya kedepan untuk meningkatkan Kembali pertumbuhan ekonomi Jambi. Dalam jangka pendek mungkin bisa dilakukan dengan mengawal dan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Jambi, baik yang bersumber dari Pemerintah Pusat maupun Daerah. Peningkatan Pembangunan infrastruktur ini akan mendorong pertumbuhan sektor kontruksi yang merupakan salah satu sektor utama Jambi dengan share mencapai 7,29%. Namun demikian dalam jangka Panjang, rasanya perlu terus dicari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi  baru Jambi diluar sektor  berbasis SDA diatas, sehingga ketergantungan ekonomi terhadap sektor tersebut berkurang dan ekonomi jambi lebih terdiversifikasi.
    
Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jambi
Secara umum Pariwisata merupakan aktivitas yang sangat berpotensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di semua Kawasan. Secara nasional Pariwisata ini juga menjadi pilar bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat, berkelanjutan dan inklusif. Berbagai aktivitas pariwisata akan bekaitan dengan berbagai sektor yang membentuk pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Aktifitas pariwisata ini juga sangat berkaitan erat dengan pengembangan ekonomi kreatif yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung kemajuan pariwisata. Ekonomi kreatif memiliki tingkat inklusitivitas yang relative tinggi terhadap pengembangan ekonomi baik umkm maupun usaha lebih besar lainnya.
Perkembangan terkini dari Pariwisata Indonesia relatif sangat menggembirakan. Data dari World Economics Forum (WEF)  menunjukkan peringkat Travel and Tourism Development  Indeks (TTDI)  tahun 2024 Indonesia mengalami peningkatan 10 peringkat, dari 32 di periode sebelumnya menjadi peringkat 22 di tahun ini. Hal ini menunjukkan perkembangan kepariwisataan di Indonesia sudah relative baik dan diharapkan mampu menarik minat  wisatawan baik mancanegara maupun Nusantara untuk meningkatkan aktivitas wisatanya di Indonesia, sehingga akan berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor terkait pawriwisata menjadi lebih baik lagi.
Dalam konteks daerah, khususnya di Jambi timbul pertanyaan, bagaimanakah kondisi dan potensi kepariwisataan di Jambi dalam mendukung perekonomian daerah. Berdasarkan data Indek Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tercatat indeks kepariwisataan Jambi berada pada peringkat 27 dari 34 provinsi dengan nilai indeks sebesar 3,241. Hal ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan kepariwisataan di Jambi oleh seluruh stakeholder terkait masih  perlu terus ditingkatkan agar pariwisata benar-benar bisa menjadi lebih berperan dalam perekonomian Jambi.
Pengembangan kepariwisataan di Jambi tentunya tidak pernah lepas dari aspek pengembangan kepariwisataan yang selama ini ada yakni 3A meliputi Atraksi, Aksesibilitas dan Ameniti, serta ditambahkan 2 aspek lagi terkait Promosi dan Pelaku Usaha atau SDM nya. Dari sisi Atraksi, Jambi memiliki potensi yang sangat luar biasa baik yang bersifat historis dan budaya maupun potensi atraksi yang bersifat nature atau alam. Selain itu dukungan dari sisi ekonomi kreatif juga sangat berkembang di Jambi, khsusnya di bidang fashion yang berkembang pesat di Jambi sehingga dapat mendukung peningkatan potensi atraksi wisata di Jambi.
Salah satu atraksi yang bersifat historis dan bisa menjadi modal utama pengembangan pariwisata di Jambi adalah keberadaan Komplek Candi Muaro Jambi yang merupakan kompleks candi terluas di Asia Tenggara. Keberadaan candi ini tentunya perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menarik wisman maupun wisnus agar berkunjung ke destinasi ini. Komplek Candi ini memeiliki potensi besar untuk menarik wisatawan Buddhis dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk berkunjung, menapaktilasi komplek candi yang konon merupakan pusat Pendidikan Buddhis di masa lampau.
Berbagai upaya tentunya perlu terus didorong melengkapi aspek atraksi tersebut, salah satunya adalah mendorong adanya storynomic dari candi yang menceritakan keberadaan dan kisah seputar candi dengan bahasa yang mudah dan popular. Dari sisi aksesibilitas perlu dipikirkan peningkatan rute penerbangan ke Jambi dari berbagai daerah yang memiliki kesamaan historis misal dengan Yogyakarta, dimana disekitar kota tersebut terdapat banyak Candi yang sejaman dengan Candi Muaro Jambi sehingga storynomic-nya akan lebih nyambung. Untuk amenitas penataan yang saat ini terus dilakukan oleh pihak Balai di kawasan dengan sangat baik,  perlu juga didukung aspek amenitis di luar Kawasan  misal penataan perparkiran, rest room dan sarana pendukung lainnya yang lebih baik. Strategi yang sama tentunya dapat dilakukan juga untuk destinasi lainnya yang menarik di Jambi, seperti Geopark Merangin maupun Keindahan Alam Kerinci. Pelaksaan aspek 3A tersebut tentunya akan berhasil apabila aspek Promosi dan peningkatan SDM pariwisata juga terus dilakukan sehingga pengembangan pariwisata di Jambi benar-benar dapat dilaksanakan secara komprehensif.
Dari sisi ekonomi kreatif, salah satu upaya yang dapat dikembangkan dan memiliki potensi besar dalam mendukung kepariwisataan di Jambi adalah melalui pengembangan modest fashion, dimana Jambi memiliki talenta-talenta yang luar biasa dalam desainer busana, baik busana yang sifatnya umum maupun busana muslim. Sebagai contoh dalam beberapa penyelenggaran Expo di Jambi keterlibatan desainer-desainer muda dan UMKM terkait wastra Nusantara dari Jambi sangatlah besar. Potensi ini juga terlihat dari realisasi transaksi untuk busana maupun kain yang dipamerkan terjual dengan relative menggembirakan.
Wujud lain dari besarnya potensi ekraf Jambi diantaranya adalah dalam beberapa kompetisi Festival Ekonomi Syariah yang diadakan secara nasional maupun Wilayah Sumatera, desainer-desainer Jambi menunjukkan prestasi yang luar biasa. Terkahir dalam Festival Syariah di Kepri bulan Mei 2024 ini,  salah satu desainer dari Jambi berhasil menjadi juara 1 kompetisi Indonesia International Modest Fashion Festifal  (IN2MF) dan desainer lainnya terpilih untuk pameran internasional di Luar Negeri. Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi pengembangan ekonomi kreatif di Jambi telah didukung oleh SDM-SDM ekraf yang menjanjikan.
Akhirnya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sumber baru  pertumbuhan ekonomi Jambi kiranya dapat berjalan dengan baik, apabila didukung oleh sinergi dan kolaborasi semua pihak terkait. Peran dari Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Instansi terkait lainnya, Pelaku industri Pariwisata dan Ekraf, serta keterlibatan semua masayarakat dalam bersama-sama memajukan pariwisata dan ekraf menjadi kata kunci keberhasilan Pariwisata sebagai bagian dari penguatan ekonomi Jambi yang kuat, berkelanjutan dan inklusif.  (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi dan Tulisan Merupakan Pendapat Pribadi Bukan Mewakili Lembaga)
   

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan