Stok Hewan Kurban Terpenuhi

Kepala Dinas TPHP Provinsi Jambi Rumusdar --

Kebutuhan 28.423 Ekor, Stok 40.411 Ekor

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi mendata kebutuhan hewan kurban pada tahun 2024 ini terpenuhi. Total dari pendataan ketersediaan hewan kurban di kabupaten/kota sebanyak 40.411 ekor, sedangkan kebutuhan hanya 28.423 ekor ternak.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Rumusdar.

Untuk ketersediaan sapi se-Provinsi Jambi sebanyak 14.776 ekor, kebutuhan 12.202 ekor. Sebanyak 9 daerah surplus atau ketersediaan lebih banyak dari kebutuhan. Hanya dua daerah yang kekurangan yakni Kota Jambi 746 dan Sarolangun kurang 9 sapi yang dibutuhkan.

Untuk rekapannya yakni ternak sapi 14.776 ekor dengan kebutuhan kurban 12.202 ekor. Adapun untuk kerbau ketersediannya 2.351 ekor dan kebutuhannya 1.087 ekor. Kambing yang disediakan sekitar 21.965 ekor dan kebutuhan 7.901 ekor. 

BACA JUGA:Gubernur Papua Minta Pemda Terapkan Program RIPPP Dan SIPPP

BACA JUGA:Pemkab Lutim Gelar Aksi Bersih Dan Penanaman Pohon

"Domba sekitar 1.319 ekor,  kebutuhkan sekitar 249 ekor," jelas Rumusdar. 

Tambah Rumusdar, dari data itu  sebenarnya banyak di kabupaten dan kota terdapat populasi produksi sapi, kambing, kerbau, domba. Namun masih ada yang mendatangkan dari daerah lain, seperti Lampung. 

"Untuk yang masih mendatangkan dari luar provinsi itu tata kelolanya kita ikuti yang dikeluarkan oleh Dirjen Peternakan tentang lalu lintas hewan ternak yang masuk ke Provinsi Jambi," ucapnya.

Mekanisme lalu lintas hewan itu, kata Dia, dari PTSP Lampung menghubungi Dinas Peternakan Provinsi Jambi, ternak langsung dicek. 

"Jadi kita sangat ketat, kita tidak mau daerah kita ini membawa masuk hewan dari luar yang mengandung penyakit menular sehingga berakibat pada hewan ternak di Jambi sendiri. Jadi ini sangat merugikan petani kita ini," sambungnya.

Tingkat pengawasan pelaksanaan menjelang Idul Adha, dikatakannya, jika ada aduan masyarakat petugas langsung merespon.

"Pokoknya kalau ada informasi dari petani atau petugas kita langsung ditindak lanjuti, langsung dicek langsung di lapangan supaya ini tidak terjadi. Kita lakukan isolasi barangkali terjadi gejala-gejala penyakit agar tidak menular. Ini sangat penting sekali guna mempertahankan populasi dan meningkatkan ternak di Provinsi Jambi," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan