BI Nilai Jambi Harus Cari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru
PERTEMUAN : Saat kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Jambi, Forum Ekonomi dan Bisnis Jambi yang berlangsung di ruang Kajang Lako Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jambi--
JAMBI - Provinsi Jambi harus mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan tidak hanya bergantung pada sektor pertambangan dan pertanian. Pasalnya dua sektor ekonomi ini tumbuhnya hanya kecil, walaupun porsinya sangat besar menopang perekonomian Jambi.
Demikian disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono saat kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Jambi, Forum Ekonomi dan Bisnis Jambi yang berlangsung di ruang Kajang Lako Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jambi, Senin (24/6/2024). Dimana untuk mendukung sumber pertumbuhan ekonomi baru tersebut dibutuhkan infrastruktur yang baik agar conectivity menuju sumber pertumbuhan ekonomi baru tersebut dapat berjalan dengan baik.
Warsono mencontohkan, Provinsi Jambi memiliki potensi pariwisata yang cukup besar, hanya saja akses menuju tempat pariwisata tersebut perlu ditingkatkan. Maka dari itu tema pertemuan kali ini mengangkat tentang konektivitas dinilai tepat guna merumuskan sumber ekonomi baru di Provinsi Jambi kedepannya.
Untuk diketahui kondisi perekonomian Jambi pada semester 1 tahun 2024, yaitu sebesar 3,83 persen, pertumbuhan tersebut melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,03 persen. Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5,11 persen, tentunya ekonomi Jambi juga masih belum baik. Sehingga banyak PR bagi Provinsi Jambi untuk meningkatkan perekonomian Jambi, serta mencari sumber ekonomi baru. "Sumber ekonomi kita ditopang oleh sektor pertambangan dan pertanian, kalau dua sumber ekonomi itu bermasalah maka akan berdampak pada perekonomian kita, sehingga sangat penting bagi kita untuk mencari sumber perekonomian yang baru," katanya.
Sejauh ini faktor yang mempengaruhi dua sektor ekonomi andalan Jambi yaitu karena pengaruh cuaca alam seperti bencana banjir yang terjadi pada awal tahun 2024 lalu disejumlah wilayah menyebabkan gagal panen di sejumlah lahan pertanian. Permintaan eksternal atas batubara masih melemah, kenaikan harga karet tidak berdampak signifikan terhadap kondisi komoditas seiring dengan berlanjutnya alih fungsi lahan. Belum optimal jalur angkutan via sungai dan belum berfungsinya jalur darat untuk angkutan batu bara juga menjadi penyebab melambatkan dua sektor perekonomian Jambi tersebut.
Memang pada dasarnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2024 yaitu antara 3,8 Persen hingga 4,6 persen. Walaupun demikian kondisi saat ini masih dianggap positif, namun porsinya kecil, sehingga sangat dibutuhkan dibutuhkan sektor perekonomian baru untuk menunjang perekonomian Jambi.
Kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Jambi Forum Ekonomi dan Bisnis Jambi ini dihadiri oleh DJPP Jambi, BPS Jambi, OJK hingga Forum Perbankan di Jambi. Laporan yang disampaikan dari kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya di tahun mendatang. Dan dari kegiatan ini diharapkan bagaimana semua pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan konektivitas untuk menemukan sumber perekonomian yang baru bagi Provinsi Jambi. (*)