Kemendikbud Ristek Maksimalkan AI untuk Perluas Akses Pendidikan Tinggi
Prof. Dr. Abdul Haris, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek--
BALI, JAMBIEKSPRES.CO- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sedang mempercepat penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna meningkatkan akses ke pendidikan tinggi di Indonesia.
"Dari siswa SMA, hanya sekitar 40 persen yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," ungkap Prof. Dr. Abdul Haris, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, dalam konferensi internasional mengenai pendidikan inklusif di era digital di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Abdul Haris menyoroti bahwa tantangan utama akses pendidikan tinggi di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur, yang dapat diatasi melalui pengembangan digitalisasi.
Dia menegaskan bahwa teknologi digital, termasuk AI, merupakan solusi potensial untuk mengatasi masalah ini.
Indonesia saat ini memiliki 4.356 institusi pendidikan tinggi, dengan delapan persen di antaranya adalah lembaga pendidikan tinggi negeri, sedangkan sisanya, 92 persen, adalah lembaga pendidikan tinggi swasta.
Dengan hampir 10 juta mahasiswa yang tersebar di 17 ribu pulau dan garis pantai sepanjang 5.245 kilometer, tantangan geografis menjadi faktor utama dalam menyediakan akses pendidikan.
"Semua ini tersebar di wilayah yang luas dan tidak mudah dijangkau di Indonesia. Oleh karena itu, solusi untuk meningkatkan akses pendidikan salah satunya adalah melalui teknologi digital," tambahnya.
Abdul Haris tidak merinci perguruan tinggi mana yang sudah menerapkan teknologi AI.
Namun, Kemendikbud Ristek telah memberikan pelatihan kepada perguruan tinggi terkait pemanfaatan AI dan telah menyediakan pusat AI berupa fasilitas peladen komputasi berkemampuan tinggi yang dapat dimanfaatkan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
AI, sebagai bentuk teknologi komputasi canggih, memiliki potensi besar untuk menyederhanakan berbagai aspek kehidupan, baik saat ini maupun di masa depan.
Kemendikbud Ristek juga telah mengambil langkah-langkah dalam digitalisasi pendidikan tinggi, termasuk standar kompetensi kerja nasional, penguatan program studi teknologi informasi, komputerisasi, dan teknik komputer, serta konsorsium institut AI dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk pengembangan AI lebih lanjut. (*)