Hingga Juni, 30 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Batanghari
Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Batanghari, Muhammad Khadafi--
BATANGHARI, JAMBIEKSPRES.CO - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batanghari terus mensosialisasikan kepada para perempuan dan anak agar waspada terhadap ancaman dan kekerasan di lingkungan sekitar.
Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi, sehingga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
BACA JUGA:Selama 2023, PPA Catat 30 Kasus Kekerasan Anak dan Meningkat dari Tahun Lalu
BACA JUGA: Buku Sastra yang Dimasukkan ke dalam Kurikulum Tidak Boleh Memuat Kekerasan
Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Batanghari, Muhammad Khadafi, mengungkapkan bahwa dari Januari hingga Juni 2024, pihaknya menerima 30 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Dari 30 kasus tersebut, terdapat 10 kasus kekerasan terhadap anak dan 20 laporan kekerasan terhadap perempuan," ujarnya.
Faktor penyebab kekerasan ini masih didominasi oleh masalah ekonomi yang mengarah pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada perempuan serta kekerasan seksual pada anak-anak.
BACA JUGA:Intimidasi dan Ancaman Terhadap Warga, PT LAJ Dikecam Karena Tindakan Kekerasan
BACA JUGA:Korban Kekerasan Seksual Jangan Dipersulit Dalam Proses Penangan Kasus
Kecamatan Bajubang dan Maro Sebo Ulu (MSU) di Kabupaten Batanghari adalah wilayah dengan jumlah kasus tertinggi.
Khadafi juga menyampaikan bahwa pihaknya menyediakan berbagai layanan untuk membantu korban kekerasan, termasuk pelayanan pengaduan, pendampingan hukum, pemberian bantuan psikologis, pelayanan medis, penampungan korban, dan rehabilitasi.
"Jika ada kekerasan terhadap perempuan dan anak di sekitar lingkungan kita, segera laporkan ke DPPKBP3A. Kami siap mendampingi dan membantu para korban sesuai dengan layanan yang tersedia," tegasnya.
BACA JUGA:April 2024, Kasus Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan Meningkat
BACA JUGA:Pentingnya Kehadiran Satgas PPK Cegah Kekerasan di Sekolah
Ia juga mengimbau para perempuan dan anak untuk selalu berhati-hati serta waspada terhadap berbagai bentuk ancaman dan kekerasan yang mengintai, serta tidak mudah percaya pada orang yang tidak dikenali. (*)