Kinerja APBN Dukung Perekonomian Regional

SAMPAIKAN KETERANGAN : Burhani menjelaskan kepada awak media terkait perkonomian regional Jambi yang solid, dimana mengalami pertumbuhan sebesar 3,83% (yoy)--

Tetap Berdaya Tahan di Tengah Risiko Global

JAMBI - Hingga akhir Mei 2024, Kinerja APBN terjaga di tengah risiko global yang dinamis sebagaimana dikutip dari Siaran Pers Kementerian Keuangan 27 Juni 2024. Realisasi Pendapatan Negara

mencapai Rp1.123,5 triliun (40,01% dari target APBN). Sedangkan Belanja Negara telah terealisasi sebesar Rp1.145,3 triliun (34,4% dari pagu APBN).

Faktor geopolitik dan perubahan iklim masih mempengaruhi rantai pasok dan memberikan tekanan pada volatilitas harga komoditas. Melalui berbagai alat kebijakan dan instrumen yang dimiliki, kinerja APBN sampai dengan Mei 2024 menunjukan resiliensi dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11%.

"Optimisme tersebut didukung dengan kondisi perkonomian regional yang solid, termasuk Provinsi Jambi. Kinerja baik perekonomian level regional Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar 3,83% (yoy)," jelas Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi, Burhani AS, melalui siaran rilisnya yang diterima Jambi Ekspres.

Dari sisi indikator inflasi gabungan Provinsi Jambi bulan Mei 2024 berada di angka 0,19% (mtm) dan 3,55% (yoy) berada di atas inflasi nasional sebesar 2,84% (yoy). Inflasi yoy terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok Makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,53% serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,21%.

Realisasi pendapatan negara adalah sebesar Rp2.925,80 miliar atau terkontraksi sebesar 10,14% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh turunnya penerimaan yang cukup signifikan pada jenis PPh Non Migas sebesar 20,13% (y-o-y). Dari sisi perpajakan internasional hingga 31 Mei 2024, Bea Masuk (BM) terealisasi sebesar Rp3,16 miliar atau sebesar 28,34% dari target dengan Bea Keluar (BK) terealisasi sebesar Rp43,81 miliar atau sebesar 11,88% dari target.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp402,36 miliar atau tumbuh 15,80% dari realisasi tahun 2023. Capaian realisasi penerimaan didukung oleh pelaksanaan belanja pemerintah pusat yang cukup optimal. 

Realisasi belanja negara s.d. bulan Mei 2024 mencapai Rp8.711,97 miliar dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat/KL Regional mencapai Rp3.222,63 miliar atau tumbuh 36,45% dari realisasi tahun 2023. Terjadi peningkatan pada empat komponen belanja yakni belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, maupun belanja bantuan sosial. "Dari keempat belanja tersebut, peningkatan terbesar terdapat pada belanja modal dengan kenaikan sebesar Rp491,92 M atau tumbuh sebesar 134,47%," sebut Burhani.

Kemudian, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan bulan Mei 2024 telah mencapai Rp5.489,33 miliar atau telah terealisasi sebesar 37,49%. TKDD memiliki fungsi

sebagai pendukung pelaksanaan urusan yang telah diserahkan kepada daerah dan desa. "Sampai saat ini, TKDD masih menjadi komponen penyumbang pendapatan APBD terbesar bagi Provinsi Jambi," lanjut Burhani.

Dampak risiko global terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik terus diantisipasi dan dimitigasi. Pemerintah terus mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber dan memastikan konsistensi macro-policy mix dalam rangka mendorong pertumbuhan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian. Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi sebagai pengelola APBN di Provinsi Jambi akan terus berupaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan APBN agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat. (*)

Tag
Share