Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Kerinci Memerlukan Respons Cepat
Ilustrasi - Waspada nyamuk DBD di sekitar kita.--
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO-Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci menjadi perhatian serius Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Hermizan, yang mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Menurut Kabid P2P Hermizan, pada awal tahun 2024 tercatat peningkatan signifikan kasus DBD dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci Rp 24 M Disorot, Kualitas Jelek dan Tidak Sesuai RAB
BACA JUGA:Desa Wisata di Kerinci Masuk Nominasi 50 Besar Nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia
"Pada tahun 2023, terdapat 25 kasus DBD, sedangkan pada Triwulan pertama 2024, jumlahnya melonjak menjadi 67 kasus. Triwulan kedua mencatatkan 115 kasus," ungkapnya.
Hermizan menghimbau masyarakat agar waspada terhadap gejala DBD terutama selama musim hujan.
"Jika mengalami demam lebih dari tiga hari, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus dengue yang menular dan dapat menyerang siapa saja.
BACA JUGA:BPJN Lakukan Penanganan Reaktif di Lokasi yang Sering Longsor di Siulak Kerinci
BACA JUGA:Sagil Rizky, Bocah 12 Tahun Asal Kerinci Berpotensi Jadi Andalan Bola Basket Indonesia
"Pencegahan meliputi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang), menggunakan obat anti-nyamuk, dan mengurangi aktivitas di luar rumah," katanya.
Gejala DBD antara lain panas tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, nyeri ulu hati, dan pendarahan. "Penanganan dini sangat penting karena DBD dapat berakibat fatal," tegasnya.
Hermizan juga menyoroti genangan air pasca banjir awal tahun 2024 yang menjadi faktor peningkatan kasus DBD di Kabupaten Kerinci.
BACA JUGA:Kerinci Fokus Tingkatkan Profesionalisme Pengelola Desa Wisata