"Saya mengapresiasi PetroChina yang memiliki inisiatif dalam peningkatan pengetahuan dalam penanganan gigitan hewan berbisa. Dimana tahun lalu PetroChina telah melakukan training kepada internal PetroChina dan tahun ini lebih luas lagi dengan mengundang Dinas Kesehatan dan Damkar serta instansi lainnya," jelas Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.Sp.EM.
Dijelaskan Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.Sp.EM (Toxinology Expert), yang merupakan satu - satunya Dokter Spesialis Toksikologi Ular Berbisa di Indonesia, di Jambi kasus ular yang mendominasi adalah jenis ular kobra dan king kobra yang menimbulkan kematian.
"Karena Jambi terdapat hutan yang luas, lahan gambut, perkebunan, dengan kondisi masyarakat yang masih mistis dan mitos ini membutuhkan perjuangan yang tidak mudah sehingga membutuhkan kolaborasi dengan berbagai unsur seperti PetroChina," kata Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.Sp.EM.
Dalam Workshop ini, Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.Sp.EM., bukan hanya tentang ular tetapi juga hewan laut dan tanaman dengan pedoman nasional yang baru di launching tahun lalu.
"Saya akan melaporkan kepada Kementerian Kesehatan dalam kegiatan bersosialisasi untuk penanganan dan reduksi dari kasus toxsin dengan berkolaborasi dengan PetroChina," tegas Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.Sp.EM. (adv)