KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO–Ratusan warga Desa Pulau Pandan, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, menggelar aksi protes di gerbang proyek PLTA Batang Merangin yang dikelola oleh PT KMH, di dekat Jembatan Tanjung Batu, Kecamatan Keliling Danau, Rabu (21/08/2024).
Aksi ini dipimpin oleh ibu-ibu dari Desa Pulau Pandan, yang menduduki area proyek sebagai bentuk protes terhadap pengerukan sungai yang dilakukan sebelum ganti rugi lahan warga diselesaikan.
Mereka menuntut agar aktivitas proyek dihentikan hingga kompensasi yang dijanjikan oleh pihak PLTA dibayarkan.
BACA JUGA:Kalla Group Optimis Proyek PLTA Kerinci Bakal Beroperasi pada 2025
BACA JUGA:Pasca Viral, PT KMH PLTA Bangun Jalan Beton 600 Meter di Jalan H. Bakri Sungai Penuh
Di lokasi, tampak ratusan warga memenuhi area pintu air proyek PLTA, dengan mayoritas peserta protes adalah ibu-ibu dan warga setempat yang khawatir tentang dampak pengerukan terhadap lahan mereka.
“Warga menuntut penghentian pengerjaan proyek PLTA di pintu air karena ganti rugi lahan belum diberikan oleh pihak PLTA,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi tersebut.
Ia menambahkan, jika kompensasi tidak segera diberikan, warga akan terus menduduki area proyek.
“Kami tidak akan membiarkan pengerjaan dilanjutkan sebelum hak kami atas ganti rugi lahan terpenuhi,” tegasnya.
Camat Bukit Kerman, Pardinal, saat dihubungi membenarkan adanya aksi protes dari warga Desa Pulau Pandan. “Iya, betul, ada aksi demo, tapi saya sedang ada acara lain saat ini,” jawabnya singkat melalui pesan WhatsApp.
BACA JUGA:Pastikan Proyek Sesuai Rencana, Jusuf Kalla Tinjau Progres Pembangunan PLTA PT KMH
BACA JUGA:Pekerjaan PLTA Batang Merangin sudah 75 Persen
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Humas PLTA Batang Merangin, Aslori, belum memberikan komentar terkait aksi protes yang dilakukan warga. (*)
---
Jika ada yang perlu disesuaikan lebih lanjut, jangan ragu untuk memberi tahu saya!