JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-PT Hutama Karya (Persero) melanjutkan upayanya dalam memperkuat arus mobilitas dan mendukung infrastruktur nasional dengan pembangunan dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II.
Pembangunan ini mencakup Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu)-Tempino, Jambi, yang terdiri dari dua seksi penting yaitu Seksi 1A (Betung–Tungkal Jaya) sepanjang 30,7 km, dan Seksi 4 (Interchange Tempino - IC Ness) sepanjang 18,5 km.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengungkapkan bahwa tambahan dua ruas jalan tol ini akan memainkan peran kunci dalam memperkuat konektivitas antarprovinsi di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:Tol Baleno Tinggal Finishing, Per 11 Agustus Pekejeraan Sudah 95 Persen
“Dengan adanya dua ruas konstruksi ini, urgensi pengembangan jalan tol akan mendukung terkoneksinya ruas-ruas backbone yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Riau dan Jambi. Ini akan memperkuat arus mobilitas dan mendukung keberlanjutan pembangunan Tahap II, yang telah dimulai melalui Pembangunan Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru,” ujarnya.
Pembangunan kedua ruas jalan tol ini dimulai pada akhir Juni lalu dan ditargetkan akan rampung pada pertengahan tahun 2025, tergantung pada proses pengadaan lahan yang berjalan lancar.
Hingga akhir Juli 2024, progres konstruksi untuk Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya mencapai 2,31 persen, dengan progres pengadaan lahan sebesar 19,88 persen.
Sementara itu, Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness telah mencapai 13,4 persen dalam progres fisik dan 98,02 persen dalam pengadaan lahan.
BACA JUGA:Pemerintah Tolak Insentif Hybrid, GAIKINDO Harap Produsen Tetap Optimis
BACA JUGA:Warga Jambi Harus Tunggu Hingga Akhir 2025 untuk Nikmati Tol Jambi-Palembang
Jalan Tol Seksi 1A Betung – Tungkal Jaya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk dua underpass, sembilan overpass, dua box traffic, 52 box culvert, dan satu interchange.
Selain itu, terdapat satu pasang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tipe A serta satu gerbang tol di IC Betung.
Sedangkan Jalan Tol Seksi 4 IC Tempino – IC Ness akan memiliki enam underpass, lima overpass, tiga box traffic, 36 box culvert, dan satu interchange, dengan satu pasang TIP tipe A dan satu gerbang tol di IC Ness.
Untuk memastikan efisiensi dan kualitas pembangunan, Hutama Karya menerapkan pendekatan digital construction, termasuk teknologi Building Information Modelling (BIM).
Teknologi ini memungkinkan pembuatan gambar kerja dan koordinasi secara digital antar pemangku kepentingan, yang diharapkan dapat mempercepat alur koordinasi dan meminimalkan potensi kesalahan.
BACA JUGA:Penerapan LVC Beri Keuntungan Pemerintah dalam Sektor Jalan Tol
BACA JUGA: Target Rampung Akhir Agustus Progres Tol Bayung-Tempino Sudah 92,5 Persen
“Hutama Karya optimistis bahwa dengan kemajuan progres yang terus berjalan dan berbagai inovasi teknologi yang diterapkan, pembangunan ini dapat berlangsung secara efisien dan sesuai dengan standar keselamatan,” kata Adjib.
Selain itu, Hutama Karya juga berkomitmen pada aspek Environment, Social, Governance (ESG) dalam pembangunan jalan tol ini.
Ini termasuk penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), serta melibatkan masyarakat lokal melalui rekrutmen tenaga kerja dan pemberdayaan aparatur sekitar.