"Kita masih atur waktu untuk operasi pasar biar bisa pas untuk menyetabilkan," pungkasnya
Terpisah, harga cabai merah di Kabupaten Tanjabtim, Rabu (22/11) kemarin juga naik menjadi Rp. 100 ribu per Kg. Hal itu seperti pantauan di Pasar Kalangan di Kecamatan Muara Sabak Timur.
Kenaikan harga cabai merah ini terbilang cepat dan siginifikan beberapa Minggu ini. Sehingga pedagang mengeluh dan tidak berani untuk menyetok barang lebih banyak lagi.
Seperti yang disampaikan oleh Desi, salah satu pedagang yang ada di Pasar Kelurahan Sabak Ilir tersebut. Dia mengatakan, bahwa kenaikan cabai merah itu dimulai sejak Dua bulan yang lalu, namun secara bertahap kenaikan harga hingga tembus Rp. 100 ribu per Kg.
"Biasanya kami nyetok cabe merah itu sampai 200 Kg per hari, semenjak harga cabe merah naik hanya 50 Kg per hari," katanya.
Desi menjelaskan, pada Minggu lalu harga cabai merah lumayan tinggi, mencapai Rp 70 ribu per Kg. Dan sekarang harganya kembali naik Rp 30 ribu menjadi Rp 100 ribu perkilogram.
"Kenaikan tersebut, salah satunya berkurangnya stok cabai merah di Pasar induk Kota Jambi jika memasuki musim penghujan banyak Petani yang gagal panen," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pasar Kalangan Muara Sabak Timur, Dedi, menjelaskan bahwa kenaikan tersebut sudah menjadi hal biasa jika mau memasuki akhir tahun. Stok cabe berkurang lantaran banyak petani yang gagal panen karena musim penghujan. "Jadi dari situlah yang membuat harga cabe merah menjadi naik, jelang akhir tahun ini," jelasnya.
Sebab, lanjutnya, hal ini memang terjadi setiap tahunnya, karena akhir tahun adalah musim penghujan yang akan berimbas kepada hasil panen petani.
"Ini sudah memang musimnya, jadi setiap bulan November dan Desember menjelang tahun baru, cabai pasti mahal," tukasnya. (lan)