MOSKOW, JAMBIEKSPRES.CO- Elon Musk, pengusaha miliarder asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pesawat luar angkasa Starship yang tak berawak dijadwalkan untuk melakukan penerbangan pertama ke Mars dalam waktu dua tahun.
Musk juga mengungkapkan bahwa misi berawak ke Mars akan mengikuti penerbangan tak berawak tersebut dua tahun setelahnya.
"Peluncuran Starship pertama menuju Mars direncanakan dalam dua tahun, bertepatan dengan jendela transfer Bumi-Mars yang berikutnya. Misi ini akan dilaksanakan tanpa awak untuk menguji keandalan pendaratan di Mars. Jika uji coba ini berhasil, maka penerbangan berawak akan dilakukan dalam waktu empat tahun," ungkap Musk melalui platform X.
BACA JUGA:Elon Musk Gugat OpenAI Karena Dianggap Lebih Mengutamakan Keuntungan
BACA JUGA:Ribuan Orang Turun ke Jalan Menentang Pengangkatan Barnier sebagai PM Prancis
Musk menambahkan bahwa frekuensi penerbangan ke Mars akan meningkat secara signifikan, dengan target membangun kota mandiri di Mars dalam sekitar dua dekade.
Ia percaya bahwa menjadi spesies multiplanet akan meningkatkan peluang kelangsungan hidup umat manusia, dengan tidak hanya bergantung pada satu planet.
Saat ini, biaya untuk mengirimkan muatan ke Mars diperkirakan mencapai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,4 triliun) per ton.
Musk menyebutkan bahwa biaya ini harus turun menjadi 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,5 miliar) per ton untuk memungkinkan pembangunan kota mandiri di Mars, yang memerlukan teknologi yang jauh lebih efisien.
SpaceX, perusahaan yang dipimpin oleh Musk, sedang dalam proses pengembangan pesawat luar angkasa Starship yang dirancang untuk penerbangan jarak jauh di masa depan.
BACA JUGA:Peran Keluarga Krusial dalam Menanggulangi Pernikahan Dini
BACA JUGA:Rusia Akan Abaikan Moratorium Jika AS Tetap Kirim Senjata ke Jerman
Hingga kini, SpaceX telah melakukan empat penerbangan uji coba Starship, dengan penerbangan terakhir pada awal Juni yang berhasil menyelesaikan uji coba dengan sukses. (*)