Hanya saja usai dikukuhkan, HBA mendapatkan kritikan dari masyarakat, salah satunya dari Budayawan Jambi Jafar Rasuh.
Menurutnya lembaga adat yang semestinya menjaga norma dan nilai-nilai adat istiadat bakal kehilangan marwahnya, karena pimpinannya terlibat dalam politik praktis.
"Sejak awal (HBA) menjadi ketua LAM Jambi itu sudah melanggar Perda, sekarang jadi ketua timses nambah masalah lagi. Dia harus mundur," kata.
Jafar menilai pengukuhan HBA berpotensi merendahkan marwah Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, lantaran posisinya sebagai ketua harus independen dan mengayomi seluruh masyarakat.
BACA JUGA:Walaupun Ada Kader Maju Pilgub Jambi, Partai Golkar Justru Pilih Dukung Haris-Sani
BACA JUGA:Romi Hariyanto Terima Dukungan Resmi dari NasDem Maju di PIlgub Jambi
Seharusnya, kata Jafar, LAM adalah lembaga independen yang menjadi milik semua orang dan semua golongan.
"Pemimpin adat harus berdiri untuk semua golongan, tidak memihak dan memberi rasa aman bagi setiap orang. Tidak memihak kelompok tertentu," pungkasnya. (*)