Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan sidang darurat pada Rabu (2/10) untuk membahas ketegangan yang meningkat antara Lebanon dan Israel.
Misi Permanen Swiss, yang hari ini memegang presidensi dewan secara bergilir, mengumumkan bahwa sidang tersebut akan berlangsung pada pukul 10 pagi waktu New York.
Sidang ini, yang diminta oleh Prancis, akan dimulai dengan format terbuka dan kemudian dilanjutkan dalam format tertutup untuk konsultasi antarnegara anggota.
Dewan Keamanan itu sebelumnya juga menggelar sidang darurat pada 20 dan 24 September untuk membahas situasi di Lebanon.
Ketegangan di Timur Tengah semakin memuncak setelah serangan Iran terhadap Israel pada Selasa (1/10) malam.
Israel melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 200 rudal sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Israel menargetkan Nasrallah dan komandan lain Hizbullah dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 27 September lalu.
Haniyeh tewas dalam serangan saat melakukan kunjungan ke Teheran pada akhir Juli.
Evakuasi WNI dari Lebanon
Presiden RI Joko Widodo meminta proses evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Lebanon agar segera dilakukan.
Presiden usai meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Rabu, mengatakan sudah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenai proses evakuasi WNI tersebut.
Kepala Negara menegaskan bahwa perlindungan dan keselamatan WNI yang berada di Lebanon harus dinomorsatukan.
"Kementerian Luar Negeri, Bu Menteri sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan agar keselamatan perlindungan terhadap warga kita dinomorsatukan dan evakuasi disegerakan," kata Presiden berdasarkan rekaman suara yang diterima di Jakarta.
Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mendesak semua pihak untuk dapat menahan diri terkait situasi terbaru yang sangat mengkhawatirkan yang sedang terjadi di Timur Tengah.
Pernyataan tersebut muncul setelah Israel melaksanakan serangan darat ke Lebanon pada Selasa (1/10) dan Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada hari yang sama.
Menurut Juru Bicara II Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat di Jakarta, Rabu, Indonesia menekankan pentingnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terbaru di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat menurunkan ketegangan di kawasan.