JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman, menyatakan bahwa industri sepeda motor listrik menghadapi kendala dalam penerimaan di kalangan konsumen.
"Kami selalu mendukung pertumbuhan motor listrik, tetapi faktanya penerimaan konsumen masih belum secepat di sektor mobil," ungkap Johannes yang dikutip dari Antara.
Meskipun pertumbuhan sepeda motor listrik terlihat pesat, penjualannya hingga saat ini belum menunjukkan angka yang signifikan.
Johannes menyoroti beberapa faktor penghambat, seperti jarak tempuh yang terbatas, waktu pengisian daya yang lama, dan harga yang masih tinggi.
BACA JUGA:Balap Motor Listrik Konversi Digelar di Sirkuit Sentul
BACA JUGA:CATAT! Yang Perlu Diperhatikan Saat Membeli Motor Listrik
Konsumen memerlukan jaminan bahwa sepeda motor listrik dapat memenuhi kebutuhan mereka, terutama dalam hal kecepatan dan jangkauan.
"Penerimaan konsumen menjadi faktor utama untuk pertumbuhan yang lebih baik," jelasnya.
Namun, Johannes tetap optimis bahwa dengan peningkatan teknologi dan kenyamanan, sepeda motor listrik akan berkembang lebih cepat di masa mendatang.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini AISI belum memiliki anggota yang berasal dari produsen sepeda motor listrik merek China.
Meski begitu, beberapa anggota AISI telah mulai memperkenalkan produk sepeda motor listrik untuk mendukung perkembangan teknologi ini di Indonesia.
BACA JUGA:Terapkan Solusi Digital Untuk Motor Listrik
BACA JUGA:Motor Listrik Jadi Materi Uji Baru Pada Festival Vokasi AHM
Pemerintah semakin berfokus pada pengurangan emisi karbon melalui dorongan penggunaan kendaraan listrik.
Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik, bertujuan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke yang lebih ramah lingkungan.
Motor listrik yang mendapatkan subsidi merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.
Subsidi ini diberikan kepada warga yang memenuhi syarat, seperti memiliki KTP dan berusia minimal 17 tahun.
Saat ini, terdapat 57 model motor listrik yang menerima subsidi senilai Rp7 juta. Model termurah, Greentech Unity, kini dijual seharga Rp5,3 juta setelah subsidi.
BACA JUGA:Motor Listrik Honda Sudah Bisa Indent
BACA JUGA:Kredit Motor Listrik di FIFGROUP Semakin Mudah
Menurut data dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), hingga September 2024, subsidi telah disalurkan untuk 60.857 unit motor listrik, jauh meningkat dibandingkan penyaluran pada 2023 yang hanya mencapai 11.532 unit. (*)