JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Tiang pengaman jembatan atau fender Jembatan Aurduri I belum dilakukan perbaikan oleh perusahaan yang menabrak. Pihak perusahaan beralasan karena air surut sehingga material perbaikan fender tak bisa diangkut.
Kepala Bidang Perhubungan Laut, SDP, dan Udara Dishub Provinsi Jambi, Bambang Budiharjo, menjelaskan, untuk Jembatan Aurduri 1, kendala utama adalah pengangkutan material yang terhambat akibat kondisi air yang surut.
Material yang dibutuhkan harus diangkut menggunakan tongkang dari luar daerah, sehingga memerlukan waktu.
“Pihak perusahaan siap melakukan perbaikan, tetapi terkendala pengiriman material,” ujarnya.
BACA JUGA:Apresiasi Goro Swarnabhumi di Jembatan Kerinduan
BACA JUGA:Disidak, Kontraktor Jembatan Tak Bisa Tunjukkan SILO
Untuk target awal rampung sebenarnya pada akhir tahun. Namun melihat kondisi saat ini Bambang menyatakan bahwa realisasi tersebut cukup berat, terutama untuk perbaikan tiang fender.
“Kami berharap semua perbaikan ini ditanggung oleh perusahaan tanpa membebani APBD Provinsi Jambi,” harapnya.
Sementara, untuk perbaikan jembatan lainnya yang juga ditabrak, yakni, jembatan Tembesi sudah finishing karena telah dilakukan dari beberapa bulan lalu.
"Jembatan di Muara Tembesi sudah mencapai lebih dari 90 persen, tinggal sedikit lagi," akunya.
Menanggapi lambannya perbaikan jembatan Aurduri 1, Anggota DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata mengungkapkan keprihatinan.
Ivan menjelaskan bahwa dirinya terus memantau perkembangan perbaikan jembatan, baik di Aurduri I maupun di Tembesi. Dia mengatakan, akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan proses perbaikan berjalan lancar.
“Kami selalu mengikuti laporan mengenai jembatan ini dan berharap proses hukum di Polsek dapat segera diselesaikan,” ujarnya.
Ivan juga menegaskan pentingnya perusahaan terkait untuk segera mengganti rugi dan memenuhi janji mereka.
“Kami akan mengejar tanggung jawab perusahaan dalam perbaikan ini,” tambahnya.