MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) terus berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran daerah.
Hingga bulan Oktober 2024, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tanjabtim telah mencapai 61% atau sekitar Rp780 miliar dari total anggaran Rp1,3 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kabupaten Tanjabtim, Nusirwan, melalui Kabid Keuangan, Reza Fahlevi.
Ia menjelaskan bahwa dari total Rp 1,3 Triliun APBD Tanjabtim Tahun 2024, sekitar Rp 780 Miliar sudah terserap.
BACA JUGA:Serapan Anggaran Tebo Masih Rendah, Capai 25 Persen Menjelang Akhir Triwulan II
BACA JUGA:Terkendala SIPD, Serapan Anggaran Sarolangun Rendah di Triwulan Pertama
"Rata-rata realisasi anggaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berada di angka 65 persen ke atas. Namun, pemerintah kecamatan masih belum optimal, khususnya Kecamatan Sadu dan Kuala Jambi. RSUD Nurdin Hamzah juga rendah realisasinya, tapi itu dikarenakan adanya kendala terkait blood,” ujar Reza.
Menurutnya, serapan anggaran di setiap OPD mengalami peningkatan.
Biasanya OPD yang mengerjakan kegiatan fisik cenderung lambat dalam hal realisasi, tetapi tahun ini sudah mampu mengimbangi OPD lainnya.
“Meningkatnya realisasi OPD kemungkinan terkait percepatan kegiatan. Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik saja sekarang sudah hampir ke tahap III, sementara OPD lain masih di tahap II,” tambahnya.
BACA JUGA:OPD Bungo Dipinta Percepat Serapan Anggaran 2024
BACA JUGA:Mashuri Minta OPD Optimalkan Serapan Anggaran 2024
Meskipun serapan APBD tahun 2024 baru mencapai 61 persen, Bakeuda optimis target 93 persen bisa tercapai sebelum akhir Desember 2024.
Hal ini didukung dengan sedikitnya pekerjaan fisik yang diperkirakan tidak selesai di tahun ini.
“Percepatan serapan anggaran ini bisa dibantu dengan sistem aplikasi. Namun, sistem ini juga menjadi kendala karena digunakan secara nasional. Jika terjadi gangguan, maka akan mempengaruhi realisasi anggaran,” jelas Reza.