JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan acara bertajuk Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi platform apresiasi, berbagi inspirasi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menciptakan Pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Baharudin, menyatakan bahwa acara ini mencerminkan komitmen Kemendikbudristek dalam mempercepat pemulihan pembelajaran di Indonesia.
“Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang apresiasi, tetapi juga sebagai ruang untuk berbagi inisiatif dan praktik baik dari seluruh nusantara,” katanya dalam sesi daring.
BACA JUGA:Kemendikbud Berikan Penghargaan WNA Memajukan Budaya Indonesia
BACA JUGA:Kemendikbud Pastikan Modul Pendidikan Inklusif Wujudkan Pendidikan Setara
Setelah menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi, sektor pendidikan di Indonesia kini harus menangani masalah learning loss yang dirasakan oleh jutaan siswa. Baharudin berharap kegiatan ini bisa memicu inovasi dalam mendukung pemulihan pembelajaran, khususnya melalui penguatan literasi dan numerasi.
Itje Chodidjah, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), menambahkan bahwa pemahaman literasi dan numerasi perlu diperluas. “Literasi bukan hanya kemampuan membaca, dan numerasi bukan hanya soal berhitung. Keduanya melibatkan pemahaman kritis dan kemampuan berpikir logis dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sebagai penghubung utama antara Indonesia dan UNESCO, KNIU berperan penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 4. Itje menekankan bahwa kolaborasi antara guru, kepala sekolah, dan orang tua sangat vital untuk meningkatkan literasi dan numerasi.
“Merdeka Belajar mendorong kolaborasi yang lebih luas di dunia pendidikan, sehingga literasi dan numerasi dapat diperkaya dengan perspektif yang beragam,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangun semangat gotong royong yang berkelanjutan antara semua pemangku kepentingan dan menjadi wadah untuk berbagi praktik baik dalam meningkatkan literasi dan numerasi. Aksi nyata yang dihasilkan diharapkan dapat dimanfaatkan dan direplikasi sebagai program berkelanjutan dalam upaya pemulihan pembelajaran. (*)