Dosen Fakultas Pertanian Unja Kenalkan Teknologi Pengolahan Nata De Coco di Desa Karya Maju

Rabu 16 Oct 2024 - 20:15 WIB
Reporter : Dede Lesmana
Editor : Muhammad Akta

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Pertanian Universitas Jambi menggelar sosialisasi dan pelatihan pembuatan nata de coco di Desa Karya Maju, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu warga setempat memanfaatkan air kelapa yang selama ini terbuang, dengan mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi.

Desa Karya Maju dikenal sebagai daerah penghasil kelapa dengan luas lahan mencapai 1.673 hektar dan produksi tahunan sekitar 2.112 ton. 

BACA JUGA:Ujian CPNS Digelar Unja Mendalo, Jadwal CPNS Pemkot Jambi 30-31 Oktober 2024

BACA JUGA:Tim Pengabmas Dosen Unja Gelar Pelatihan Parenting Digital Bagi Orang Tua di Muaro Jambi

Namun, hasil utama kelapa yang diolah warga saat ini hanya berupa kopra, sementara limbahnya, seperti air kelapa, sabut, dan tempurung, belum dimanfaatkan dengan optimal.

"Kami ingin memperkenalkan teknologi pengolahan nata de coco agar air kelapa yang selama ini dianggap tidak bernilai dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai tinggi," ujar Ade Yulia, S.TP, M.Sc, Ketua Tim Pengabdian.

Sosialisasi dimulai pada 31 Agustus 2024 dengan melibatkan Kelompok Tani Sumber Rezeki dan Kelompok Tani Tunas Muda. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Karya Maju, M. Saidin, dan para ketua kelompok tani, Syahrul Sulaiman dan M. Idrus.

BACA JUGA:Produk Inovatif Tepung Beras Cityrice Faperta UNJA

BACA JUGA:Dosen Unja Laksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di MIN 2 Tanjung Jabung Timur

Pada 25 September 2024, tim melanjutkan dengan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan nata de coco di aula Kantor Desa, dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari perangkat desa dan anggota kelompok tani.

Selama kegiatan yang berlangsung selama tiga jam, peserta mendapatkan pengetahuan tentang cara mengolah air kelapa menjadi nata de coco.

“Respon peserta sangat positif, mereka antusias untuk mulai mengolah air kelapa,” kata Ade Yulia.

Selanjutnya, pelatihan pembuatan nata de coco akan diberikan secara berkala kepada ibu-ibu PKK dan seluruh warga desa di beberapa lokasi, seperti Parit 13 hingga Parit 11. 

Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadikan nata de coco sebagai produk unggulan desa.

Kategori :

Terkini

Selasa 17 Dec 2024 - 21:46 WIB

Jelang Nataru, Harga Kebutuhan Pokok Naik

Selasa 17 Dec 2024 - 21:44 WIB

Bupati Salurkan Bansos di Seberang Kota

Selasa 17 Dec 2024 - 21:43 WIB

AKD DPRD Tanjabtim Telah Dibentuk