JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dr. dr. Diani Kartini, dokter spesialis bedah konsultan onkologi dari Universitas Indonesia, mengungkapkan bahwa pemberian ASI eksklusif selama dua tahun dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Dalam sebuah diskusi daring mengenai tumor payudara, Diani menjelaskan bahwa wanita yang tidak menyusui atau yang tidak memiliki anak memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
“Pemberian ASI selama dua tahun dapat menjadi salah satu langkah pencegahan yang efektif. Risiko kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang tidak menyusui,” jelas Diani, yang juga berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo.
Dia menambahkan bahwa meskipun ada faktor risiko yang tidak bisa diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan faktor genetik, individu masih bisa mengendalikan risiko dengan menerapkan pola hidup sehat.
"Pola makan yang baik dan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko ini," tambahnya.
Diani juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan payudara secara rutin, terutama setelah masa menyusui.
Ia menyarankan agar ibu memeriksa benjolan yang mungkin muncul, mengingat benjolan yang tidak bergerak bisa menjadi tanda yang lebih serius.
Jika ada tanda-tanda mencurigakan seperti puting tertarik atau kulit payudara berkerut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan USG atau mamografi.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menyusui dan pemeriksaan kesehatan, diharapkan risiko kanker payudara dapat diminimalkan. (*)