MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO-Musibah kebakaran yang menimpa sejumlah pedagang di Pasar Atas Muara Bungo beberapa hari lalu mendapat perhatian dari DPRD Kabupaten Bungo.
Ketua DPRD Kabupaten Bungo, Muhammad Adani, bersama Wakil Ketua I DPRD Bungo, H. Pardinan, SM, dan Wakil Ketua II, Darwandi, turun langsung ke lokasi bersama sejumlah anggota DPRD lainnya.
Pimpinan dan anggota DPRD Bungo melihat kios-kios yang terbakar, sekitar 12 bangunan, dengan kondisi kerusakan bervariasi, mulai dari rusak sedang hingga rusak berat.
BACA JUGA:Butuh 20 Pos Pemadam Kebakaran di Beberapa Wilayah Berkembang Pesat
BACA JUGA:Batanghari Dilanda 60 Kebakaran dalam 9 Bulan, Apa Penyebabnya?
“Kami, selaku pimpinan dan anggota, khususnya Komisi II DPRD Kabupaten Bungo, sudah melihat langsung sekitar 12 kios yang terbakar," ungkap M. Adani.
"Kami harap selain percepatan perbaikan bangunan, penyebab kebakaran juga harus segera ditindaklanjuti. Apakah benar karena korsleting listrik atau ada penyebab lain," lanjut Adani.
Melalui fungsi pengawasan, Adani juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar penanganan kebakaran ini segera ditindaklanjuti sehingga para korban terdampak dapat segera mendapat perhatian.
BACA JUGA:Polisi tetapkan Dua Pekerja Tersangka Kasus Kebakaran Gudang BBM
BACA JUGA:Video Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Desa Senami Viral di Media Sosial
"Kami mengambil inisiatif positif untuk membantu pemerintah. Kami turun langsung ke lapangan dan akan berupaya agar pemerintah secepatnya merelokasi puing-puing yang terbakar. In sya Allah sudah kami sepakati bahwa semua korban akan mendapatkan bantuan, termasuk bantuan dari pemerintah," tuturnya.
Melihat sulitnya akses menuju pasar, DPRD meminta agar dibuat akses masuk yang memadai untuk kendaraan besar seperti mobil pemadam kebakaran agar tindakan bisa cepat diambil jika terjadi kebakaran di masa mendatang.
BACA JUGA:Kasus Kebakaran Gudang BBM Naik Tahap Penyidikan, Polisi Amankan Dua Orang Tersangka
“Mungkin besok akses jalan akan dibuat, sehingga alat berat bisa masuk ke sini dan akses tersebut akan dijadikan jalan utama. Jika terjadi musibah seperti ini lagi, penanganannya bisa lebih cepat karena akses sudah tersedia,” pungkasnya. (*)