Diktator Baik

Sabtu 19 Oct 2024 - 09:46 WIB
Editor : Adriansyah

Kali ini dia terpeleset. Dia dianggap berbohong. Dalam satu sidang perdebatan di DPR Raeesah mengangkat isu hak-hak wanita, minoritas dan anak-anak.

Untuk ilustrasi pembicaraannyi Raeesah menyelipkan cerita dari pengalamannyi sendiri. Dia pernah mendampingi seorang korban pemerkosaan melapor ke polisi.

Di kantor polisi, katanyi, korban tidak mendapat respons yang memadai. Bahkan polisinya mengeluarkan kata-kata yang merendahkan korban.

Belakangan ketahuan cerita itu bohong. Tidak pernah terjadi. Kebohongannyi itu dianggap menjatuhkan reputasi penegakan hukum di sana.

Raeesah pun diperiksa komite etik DPR. Komite etik kemudian memutuskan: Raeesah layak diperiksa penegak hukum.

Raeesah seorang muslimah. Dia lulusan Murdoch University, Australia. Bidang studinyi marketing. Raeesah keturunan campuran Melayu dan Pakistan.

Apa yang dikemukakan Raeesah di DPR membuat kepolisian Singapura kebakaran kumis --tidak ada polisi Singapura yang punya jenggot. Pemeriksaan di internal kepolisian dilakukan. Hukum sangat ditegakkan di sana --melebihi menegakkan salat. Pun secara internal institusi pemerintahan.

"Tidak pernah ada kejadian seperti yang diceritakan Raeesah".

Di sidang DPR berikutnya pihak pemerintah minta keterangan lebih rinci apa yang dikatakan Raeesah. Di kantor polisi mana dilaporkan. Siapa identitas korban dan seterusnya.

Raeesah tidak mau membukanya. Hanya satu yang dia buka: umur korban. Alasan yang dia pakai menutupi semua identitas korban: untuk menjaga agar korban tidak trauma.

Akhirnya Raeesah mengaku: semua itu tidak pernah terjadi. Dia mengaku berbohong. Itu hanya untuk menarik perhatian agar perlindungan terhadap wanita diperhatikan.

Raeesah minta maaf atas kebohongan itu. Karena diucapkan di dalam sidang DPR dia merasa telah berbohong kepada seluruh rakyat Singapura.

Raeesah pun mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Juga mengundurkan diri dari keanggotaan partai.

Polisi lantas mengusut perkara ini secara pidana. Raeesah jadi tersangka. Kini dia sedang diadili. Bulan depan akan ada putusan pengadilan berapa tahun harus masuk penjara.

Yang kemudian jadi dramatis adalah: Raeesah sendiri ternyata pernah jadi korban pemerkosaan. Yakni saat umurnyi 18 tahun.

Dia tidak pernah menceritakan itu kepada siapa pun, termasuk kepada ayah-ibunyi. Satu-satunya yang dia beritahu adalah calon suami yang sekarang memberinyi anak dua orang.

Kategori :

Terkait

Sabtu 19 Oct 2024 - 09:46 WIB

Diktator Baik

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai