Ia mencatat adanya lebih dari 200 fasilitator yang siap untuk membantu sosialisasi program ini dari perspektif orang tua. "Kami menginisiasi pelatihan online sejak tahun 2022, yang mencakup materi tentang Kurikulum Merdeka dan pencegahan kekerasan di satuan pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, Almendo Imanuel, mahasiswa program studi Pendidikan Fisika di FKIP Universitas Musamus Merauke, berbagi pengalaman positifnya sebagai penerima manfaat dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Ia mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dan berhasil meraih prestasi sebagai Kepala Suku Terbaik PMM 4 INBOUND UI.
"Pengalaman ini telah banyak mengubah diri saya, menumbuhkan rasa percaya diri, semangat, dan kemampuan bersaing," ungkap Almendo.
Secara keseluruhan, Kemendikbudristek bertekad untuk terus mengembangkan dan memperkuat kebijakan pendidikan, demi menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu menghadapi tuntutan global yang terus berkembang.
Kementerian berharap langkah-langkah ini akan memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan. (*)