JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mendorong penguatan diplomasi saintifik Indonesia di kancah internasional dengan memperlihatkan keunggulan-keunggulannya dalam memecahkan berbagai permasalahan melalui pendekatan ilmiah di forum global.
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, mengatakan bahwa isu-isu seperti kerukunan antar-suku dan agama, kondisi iklim, hingga diversifikasi pangan menjadi topik menarik bagi banyak negara.
BACA JUGA:BRIN Gaet Institusi Nasional dan Mancanegara Atasi Kebakaran Gambut
BACA JUGA:BRIN Siapkan SDM untuk Pemanfaatan Teknologi Nuklir
Namun keterbatasan diplomat dalam menjelaskan secara ilmiah dan peneliti dalam berbahasa diplomasi menjadi hambatan tersendiri.
Mego menegaskan bahwa dukungan perlu diberikan pada delegasi Indonesia dalam mempersiapkan usulan pada sidang internasional, sebab berbagai jawaban ilmiah untuk masalah Indonesia sebenarnya telah tersedia di pusat-pusat riset BRIN.
Misalnya, keberhasilan Indonesia mempertahankan kerukunan dalam keberagaman budaya yang dapat menjadi contoh sukses bagi negara lain.
BACA JUGA:BRIN Dorong Inovasi Pemanfaatan Data Strategis Lewat IC3INA 2024
BACA JUGA:BRIN Teliti Obat Antikanker Fluorouracil Dengan Simulasi Multiskala
Guna meningkatkan kontribusi hasil riset pada diplomasi saintifik, BRIN mengadakan seminar "Peningkatan Peran dan Kontribusi Hasil-hasil Riset BRIN dalam Penguatan Strategi Diplomasi Saintifik Indonesia," yang dihadiri oleh perwakilan pusat riset serta pakar diplomasi seperti mantan Dubes RI untuk Tunisia, Ikrar Nusa Bhakti, dan pejabat dari Kementerian Luar Negeri serta BRIN. (*)