JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan bahwa Kemendikdasmen akan memperbaharui nota kesepahaman dan kerja sama dengan Polri.
Hal ini dilakukan karena Kemendikdasmen merupakan kementerian baru hasil pemekaran dari kementerian sebelumnya.
"Nanti akan ada tindak lanjut dalam bentuk perjanjian kerja sama atau MoU yang lebih detail, yang akan dibahas secara table to table antara Kemendikdasmen, pemerintah, dan Kapolri," kata Mu'ti dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Beberapa program sinergi antara Kemendikdasmen dan Polri akan melibatkan program polisi mengajar, yang difokuskan untuk melayani pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) atau wilayah yang rawan konflik horizontal.
Program ini melibatkan anggota Polri sebagai relawan pengajar, dengan tujuan memberikan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh anak Indonesia, terlepas dari lapisan sosial dan wilayah tempat tinggal mereka.
Selain itu, program polisi ke sekolah juga akan diadakan untuk memberikan penyuluhan terkait ketertiban hidup bermasyarakat di lingkungan satuan pendidikan.
Mu'ti berharap program ini dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh sekolah, seperti judi online, narkoba, pinjaman online, dan kekerasan dalam dunia pendidikan.
Kemendikdasmen juga berencana untuk menghidupkan kembali kegiatan Pramuka Bhayangkara, yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap kedisiplinan dan berbagai karakter positif lainnya di kalangan pelajar.
"Ini bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia dimanapun mereka berada," tegas Mu'ti. (*)