JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Pengamat telekomunikasi dan Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi, menilai pembangunan pusat kecerdasan artifisial (AI) di Jayapura membutuhkan dukungan infrastruktur yang kuat.
Heru menyambut baik rencana pembangunan pusat AI di Papua, namun menegaskan bahwa proyek tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang terlatih serta infrastruktur yang memadai.
Ia menyebutkan kebutuhan utama untuk mendukung pembangunan ini adalah jaringan internet berkecepatan tinggi dan pasokan listrik yang stabil.
"Sangat penting bahwa pusat data ini dilengkapi dengan jaringan internet yang andal dan pasokan listrik yang cukup sebagai fondasi utama," ujar Heru saat dihubungi ANTARA, Senin.
Heru optimistis bahwa pembangunan pusat AI ini dapat membuka peluang kerja baru, baik untuk pekerja lokal maupun nasional.
Namun, tantangan terbesar terletak pada kesiapan SDM lokal untuk terlibat dalam proyek berbasis teknologi tersebut.
"Pelatihan komprehensif untuk SDM lokal sangat diperlukan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan industri berbasis AI," tambahnya.
Menurut Heru, transfer pengetahuan yang berkelanjutan juga menjadi kunci kesuksesan proyek ini.
Ia mengingatkan bahwa keterlibatan tenaga kerja asing perlu diimbangi dengan upaya mentransfer teknologi dan keahlian kepada SDM lokal agar keberlanjutan proyek dapat terjaga.
"Jika pekerja asing dilibatkan, dalam beberapa tahun ke depan mereka harus dapat digantikan oleh SDM lokal setelah transfer pengetahuan selesai," kata Heru.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa pusat pengembangan AI yang bekerja sama dengan Indonesia Ooredoo Hutchison (IOH) dan Nvidia akan hadir di Jayapura pada Januari 2025.
Tag: pusat AI, Jayapura, infrastruktur, SDM lokal, teknologi, Papua, jaringan internet, pelatihan SDM, transfer pengetahuan, Meutya Hafid, Indonesia Ooredoo Hutchison, Nvidia. (*)