Selain itu, enzim pencernaan yang berperan dalam penyerapan nutrisi belum diproduksi dengan cukup, sehingga penyerapan nutrisi menjadi tidak maksimal.
Bayi prematur juga memiliki ‘gut barrier’ yang masih sangat tipis, sehingga rentan terhadap infeksi dan alergi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika fungsi pencernaan yang belum matang membuat bayi prematur rentan mengalami GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
GERD terjadi ketika makanan dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan karena otot penghubung antara lambung dan kerongkongan belum sempurna.
"Ini sering ditandai dengan muntah, gumoh berlebihan, atau bayi yang rewel setelah menyusu. Jika dibiarkan, GERD dapat mengganggu pertumbuhan bayi, menyebabkan iritasi esofagus, bahkan masalah pernapasan," ungkap Dr. Aryani.
Tidak matangnya saluran cerna juga meningkatkan risiko malnutrisi, lantaran penyerapan nutrisi yang tidak efisien dapat menyebabkan berat badan bayi sulit naik, keterlambatan perkembangan, hingga gangguan pada otak.
Persoalan umum lainnya yang dialami pada bayi prematur adalah alergi susu sapi, karena dinding usus belum
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Bayi prematur sering menghadapi tantangan pencernaan yang berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan.