Jaga Keindahan Bawah Laut, Restorasi Terumbu Karang Secara Mandiri

Rabu 04 Dec 2024 - 21:15 WIB
Editor : Jurnal

Pada tahun 2021, angka kunjungan wisatawan tercatat sekitar 4.900 orang. Angka ini meningkat menjadi lebih dari 6.000 orang pada tahun 2022. Pada tahun 2023, jumlah wisatawan melonjak tajam menjadi lebih dari 19.700 orang.

Eri yang lebih sering dipanggil Panji itu memantapkan dirinya kuliah jurusan pariwisata di Universitas Pancasila, Depok, jauh dari kampung halamannya.

Setelah menyandang sarjana pariwisata, Panji tidak langsung pulang. Ia sempat mencari pengalaman kerja di Jakarta, salah satunya sebagai pramusaji di restoran. Hampir setahun berkelana, ia akhirnya kembali ke Maratua.

"Saya ingin mengembangkan destinasi wisata di sini yang masih tersembunyi juga mengembangkan kuliner dan budayanya agar lebih dikenal," ujar Panji yang kini berusia 24 tahun itu.

Menurut Panji, banyak daya tarik Maratua yang belum terekspos namun perlu didukung dengan berbagai fasilitas. Ia bergabung dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Maratua dan turut aktif memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat lokal. Tujuannya tak lain agar masyarakat menjadi pelaku utama dalam menggerakkan perekonomian dari sektor pariwisata.

Figur publik dan pegiat alam Ramon Y Tungka mengungkapkan sudah beberapa kali menyambangi Pulau Maratua. Baginya, Maratua selalu menyajikan sesuatu yang magis.

"Yang paling saya tertarik dari Maratua adalah geliat dari kawan-kawan komunitas yang ada di Maratua. Karena mereka sendiri lah yang menjadi penggeraknya potensi-potensi yang ada di sini," ujar Ramon.

Di pulau nan jauh yang berada di ujung utara, terdapat manusia-manusia tangguh yang ingin terus bertumbuh dan mengambil peran di tanah kelahirannya sendiri.

Mereka siap menyambut para pelancong dengan kapasitas masing-masing. Seperti mimpi Panji, Pulau Maratua maju pariwisatanya dan berdaya masyarakatnya.

"Dengan potensi yang dimiliki oleh Maratua, kami berharap masyarakat lokal bisa berdaya baik secara ekonomi juga secara kemampuan dalam mengelola potensi sumber daya alam sehingga masyarakat Maratua bisa menjadi pemain di wilayah sendiri," kata Koordinator Ekonomi Biru Berau Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Andi Trisnawati, yang turut melakukan pendampingan kelompok masyarakat Maratua dengan program ekonomi biru. (ant)

Kategori :