JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan bahwa jabatan utusan khusus Presiden dapat dibiarkan kosong jika sosok yang sebelumnya menduduki posisi tersebut mengundurkan diri.
Dasco menegaskan, posisi utusan khusus Presiden berbeda dengan jabatan lain dalam kabinet, yang memerlukan pengisian segera.
"Posisi itu boleh diisi, dan boleh tidak diisi," ujar Dasco kepada wartawan di depan kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta, menjawab pertanyaan mengenai kandidat pengganti Miftah Maulana Habiburrahman.
Miftah Maulana, yang lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, mengundurkan diri dari posisinya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
BACA JUGA:Kontroversi Video Viral: Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden
BACA JUGA:Tina Nataliza Resmi Ditunjuk Sebagai Staf Khusus Wakil Presiden Gibran
Miftah mengumumkan pengunduran dirinya tersebut pada Jumat, di Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.
Menanggapi pengunduran diri Miftah, Dasco menjelaskan bahwa jabatan Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan sengaja dibentuk karena Miftah memiliki perhatian besar terhadap toleransi antar umat beragama serta masalah sarana keagamaan di daerah-daerah yang masih kurang memadai.
"Nomenklatur itu dibuat karena memang Gus Miftah memiliki perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama, dan dia juga banyak keliling daerah, serta melapor tentang sarana-prasarana keagamaan yang kurang memadai di beberapa daerah," ujar Dasco.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto, saat ditanya mengenai pengunduran diri Miftah, menilai keputusan tersebut merupakan langkah yang bertanggung jawab.
"Saya sendiri belum lihat langsung, tapi saya dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri. Komentar saya, itu adalah tindakan yang bertanggung jawab, tindakan kesatria. Beliau sadar, beliau salah ucap, beliau bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Saya kira kita hargai sikap kesatria itu," kata Presiden Prabowo di teras Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden juga menyatakan bahwa ia akan segera mencari sosok yang tepat untuk mengisi posisi utusan khusus tersebut, guna melanjutkan tugas yang telah diemban oleh Miftah. (*)