JEPANG, JAMBIEKSPRES.CO-Alat musik tradisional Indonesia, angklung, menarik perhatian pengunjung dalam acara Festival Lintas Budaya (Chigasaki Cross Culture Festival) di Kota Chigasaki, Prefektur Kanagawa, Jepang.
Dalam kesempatan itu, Sri Lestari Dewi Susilowati memperkenalkan angklung kepada masyarakat Jepang yang sebagian besar belum pernah melihat atau mendengarnya sebelumnya.
“Saat ini, sekitar 90 persen pengunjung festival baru pertama kali melihat angklung. Dengan cara ini, saya berharap angklung bisa lebih dikenal dan menarik perhatian mereka,” ujar Susi.
Dalam acara tersebut, Susi memandu demonstrasi cara bermain angklung sambil mengundang pengunjung untuk berpartisipasi langsung.
BACA JUGA:Pengakuan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Buka Peluang Besar bagi Industri Mode
BACA JUGA:Pendaftaran Rendang ke UNESCO untuk Pengakuan Global sebagai Warisan Budaya Dunia
Antusiasme pengunjung, baik anak-anak maupun orang dewasa, terlihat jelas ketika mereka mencoba memainkan angklung yang dipandu oleh Susi dengan harmonisasi yang indah.
Untuk menambah semangat, Susi juga membagikan camilan khas Indonesia, seperti kue nastar dan permen, kepada mereka yang berpartisipasi dalam permainan angklung.
Menurut Susi, pengenalan budaya Indonesia melalui angklung adalah upaya penting untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.
“Awalnya saya tidak bisa bermain angklung. Saya belajar dari Saung Angklung Udjo di Bandung agar bisa memperkenalkan angklung kepada masyarakat Jepang,” kata Susi yang sudah bermukim di Jepang selama 35 tahun.
Selain tampil di festival, Susi sering diundang untuk memperkenalkan budaya Indonesia melalui angklung dan mainan tradisional ke berbagai sekolah di Jepang.
Susi juga aktif bergabung dengan perkumpulan internasional untuk memperkenalkan budaya dari berbagai negara kepada masyarakat Jepang.
Selain pertunjukan angklung, festival ini juga menghadirkan berbagai hidangan khas Indonesia, seperti sate ayam, nasi kari, dan mie goreng, yang menjadi daya tarik tersendiri dengan antrean panjang dari pengunjung yang ingin mencicipinya.
Festival ini juga menampilkan pertunjukan budaya dari berbagai negara, termasuk Spanyol, Brasil, Prancis, serta tarian tradisional Jepang dan Hawaii.
Melalui acara ini, Susi berharap pengenalan angklung dan budaya tradisional Indonesia dapat semakin dikenal di Jepang, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk memperkuat hubungan budaya antarnegara. (*)