Perkuat Implementasi Kebijakan Pembelajaran Inklusif

Selasa 17 Dec 2024 - 20:28 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Adriansyah

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat implementasi kebijakan pembelajaran inklusif melalui berbagai program dan dukungan, baik dari segi sarana ramah disabilitas maupun peningkatan layanan pendidikan berkualitas bagi guru madrasah.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) M Sidik Sisdiyanto menyampaikan, Bunda Inklusi Kemenag Helmi Halimatul Udhmah menekankan pentingnya perhatian terhadap Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD) di madrasah. 

Penekanan ini disampaikan dalam sambutannya saat memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) beberapa waktu lalu.

Sebagai tindak lanjut, Kemenag menyelenggarakan pelatihan daring bertema pembelajaran inklusif melalui platform MOOC Pintar. Pelatihan ini dilakukan dalam beberapa periode, dengan periode pertama berlangsung pada 5 hingga 10 Desember 2024 dan diikuti oleh 17.381 guru madrasah.

BACA JUGA:Dorong Guru Madrasah Tingkatkan Kualitas Pendidikan p-Lewat Metode Inovatif dan Penguatan Karakter

BACA JUGA:Kemenag Percepat Sertifikasi Guru Madrasah dalam Dua Tahun

“Pelatihan ini menjadi sinyal positif terkait kesadaran inklusif yang semakin tumbuh di kalangan para pendidik madrasah,” ujar M Sidik Sisdiyanto di Jakarta.

Hingga saat ini, telah ditetapkan sebanyak 1.070 madrasah sebagai madrasah inklusif. Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan masyarakat yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas tidak khawatir dalam mencari lembaga pendidikan berbasis agama yang inklusif.

“Tentunya, dengan adanya madrasah inklusif, masyarakat dapat mempercayakan pendidikan anak-anak mereka untuk mendapatkan pembelajaran keagamaan dengan lingkungan yang ramah dan inklusif,” tambah Sidik.

Kepala Sub Direktorat Pendidikan Vokasi dan Inklusi, Anis Masykhur, menegaskan bahwa Kemenag terus bekerja memastikan kesiapan madrasah dalam menerima peserta didik berkebutuhan khusus. 

Melalui kerjasama dengan Pusdiklat BMBPSDM, SDM yang mendukung program inklusi terus disiapkan.

“Pelatihan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan. Setelah pelatihan daring pada 5 hingga 10 Desember lalu, kami akan kembali mengadakan sesi pelatihan pengelolaan pada 18 hingga 22 Desember 2024 melalui platform pintar.kemenag.go.id,” tutup Anis Masykhur.

Program ini diharapkan dapat membangun kesadaran dan pemahaman inklusif para pendidik madrasah serta mendorong lingkungan pendidikan yang lebih ramah, inklusif, dan berkualitas demi mendukung hak pendidikan semua anak, tanpa terkecuali. (*)

Kategori :