JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD-KR, seorang dokter di KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia, menyatakan bahwa meningkatnya angka diabetes di kalangan usia muda saat ini terkait dengan gaya hidup tidak sehat.
Salah satu faktor utama adalah pola makan yang tinggi gula dan lemak.
"Pola makan yang tidak sehat, terutama yang mengandung gula dan lemak berlebihan, dapat memicu terjadinya diabetes melitus tipe 2," ungkap dr. Faisal dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta.
Menurut dr. Faisal, diabetes tipe 2 terjadi karena resistensi insulin, yakni kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah. Hal ini disebabkan oleh konsumsi gula dan karbohidrat berlebih, kurangnya olahraga, serta kebiasaan merokok.
BACA JUGA:Kenali Gejala dan Penanganan Diabetes Melitus pada Anak
BACA JUGA:Mengenal Jenis-Jenis Diabetes yang Perlu Diketahui
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, serta jarang bergerak, mempengaruhi tubuh dalam mengatur gula darah dengan baik, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi lemak berlebih dan kurangnya asupan sayur yang kaya serat juga memperburuk kondisi ini.
"Saat ini, pola hidup anak muda yang cenderung mengonsumsi jajanan tinggi gula dan lemak, serta minim aktivitas fisik, dapat dianggap sebagai gaya hidup tidak sehat yang jika diteruskan, berisiko menyebabkan diabetes dan penyakit lainnya," tambahnya.
Faktor berat badan berlebih juga mempengaruhi peningkatan risiko diabetes. Selain diabetes tipe 2, ada beberapa jenis diabetes lain seperti diabetes tipe 1 (autoimun), diabetes gestasional (pada masa kehamilan), dan diabetes akibat penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu regulasi kadar gula darah.
Dr. Faisal juga menekankan pentingnya mengatur konsumsi gula, yang sebaiknya tidak melebihi 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari. Adapun asupan karbohidrat yang disarankan berkisar antara 45-60% dari total kalori harian.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia meningkat, dengan angka penderita diabetes pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 11,7%, lebih tinggi dibandingkan dengan data Riskesdas 2018 yang mencatatkan angka 10,9%. (*)