Pemekaran Kerinci Kembali Jadi Sorotan, Sulit Terwujud dalam Waktu Dekat

Senin 11 Dec 2023 - 21:40 WIB
Reporter : Hendri Dede Putra
Editor : Muhammad Akta

KERINCI- Pemekaran Kerinci kembali jadi sorotan. Hal tersebut diakui Mantan Wakil Ketua DPRD Kerinci Syamsu Arifin.

Ia mengungkapkan, pemekaran Kerinci Hilir akan terwujud apabila bupati berasal dari Kerinci Hilir. 

Alasan dirinya mengungkapkan tersebut terkait dengan subsidi anggaran kabupaten induk kepada kabupaten pemekaran nantinya.

"Kita melihat keinginan tokoh dan masyarakat Kerinci Hilir untuk pemekaran sangat tinggi sekali. Itu akan terwujud apabila Bupatinya berasal dari Kerinci Hilir. Kalau masih Bupatinya dari Kerinci Mudik susah sekali pemekaran itu akan terjadi," terangnya. 

"Kenapa demikian, ini terkait soal dana subsidi dari Kabupaten Induk ke kabupaten pemekaran yang mencapai Rp30 milyar setiap tahun," tegasnya

Dijelaskannya, soal dana subsidi Rp30 milyar  yang menjadi kendala sulitnya pemekaran Kerinci Hilir terwujud apabila bupatinya bukan orang Kerinci Hilir. 

"Kalau bupatinya bukan dari Kerinci Hilir untuk mengeluarkan dana sebanyak itu berat sekali. Banyak sekali hal hal lain yang menghambat," terangnya 

Dalam menyikapi munculnya lebih dari satu balon bupati Kerinci dari Kerinci Hilir, seperti Tafyani Kasim, Karzalo dan Yanti Maria, lanjutnya saatnya dimulai dari sekarang para tokoh dan balon bupati dari Kerinci Hilir untuk berembuk.

Namun, lanjutnya, dalam mencalon dan terpilih menjadi bupati, diperlukan sekali figur yang memiliki kedekatan, keterkenalan dengan masyarakat Kerinci.

"Kalau kita lihat aspek popularitas, finansial dan kesiapan. Saya melihat, ini kita berpikir realistis saja ya, itu adanya di Tafyani Kasim. Beliau sudah bersosialisasi  selama 5 tahun," terangnya. (*)

 

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai