Ada Manuskrip Al Quran yang Ditulis di Atas Tulang, Kulit Binatang dan Bebatuan

Kamis 12 Jun 2025 - 16:45 WIB
Editor : Adriansyah

Selain Museum Al Quran, objek di Distrik Budaya Hira adalah Gua Hira, perpustakaan, Taman dan Museum Kopi Arab. Dan tentu saja tempat belanja.

"Yang di sebelah kanan Gua Hira," kata seorang karyawan Distrik Budaya Hira, sambil menunjukkan deretan lampu-lampu di bagian atas bukit.

Tujuan wisata Gua Hira ini ditempuh dengan naik ke atas bukit dari kawasan inti distrik itu. Di malam hari, lampu-lampu di jalur pendakian menyala. Dari bawah kita bisa melihat bahwa di ujung pendakian ada Gua Hira. Pengunjung bisa menapaki jejak Nabi Muhammad SAW naik ke Gua Hira.

Kekaguman

Sejumlah wisatawan yang baru saja selesai menunaikan Haji pada 2025 ini pun menyempatkan diri berkunjung ke tujuan wisata ini.

Maria Assegaf, seorang hajjah asal Semarang, mengaku beruntung dapat menapaktilasi perjalanan Rasulullah, saat menerima wahyu pertama kali, yakni Surat Al Alaq ayat 1-5.

"Saya belum pernah ke sini. Baru sekali, tapi bisa umrah, berhaji dan sekaligus ke Gua Hira. Alhamdulillah, ini luar biasa, saya bisa ke Distrik Budaya Hira. Saya tidak ke atas. Saya datang cukup singkat dan malam hari, namun dari jauh saya bisa melihat letak di mana Nabi Muhammad mendapatkan wahyu," katanya.

Dia juga terkesan dengan Museum Al Quran, yang salah satunya menampilkan mushaf terbesar yang pernah dibuat manusia.

"Masya Allah. Ini suatu kehormatan bagi saya bisa datang ke sini," katanya.

Sementara itu, Muhammad, haji dari Bekasi, mengaku sudah dua kali ke tempat itu, yakni tahun ini dan pada 2015. Ada perbedaan, dulu hanya ada Gua Hira tapi sekarang sudah berkembang dan menjadi Distrik Budaya Hira.

"Kali ini kayaknya sudah menjadi tempat wisata ziarah. Sekarang lebih menarik. Kita lihat Gua Hira bukan sekadar wisata, tapi ada sejarah turunnya Al Quran, juga Mushaf Al Quran dari masa ke masa," katanya.

Dia merasakan, sekarang lebih banyak pengetahuan tentang seputar Gua Hira yang didapatkan, dibandingkan dengan kedatangan pada tahun 2015.

Sementara itu, Nugroho dari Jakarta, mengaku sempat datang ke arah Gua Hira, setelah masuk ke Museum Al Quran, namun tidak sampai depan gua.

Dia mengatakan dengan mengunjungi museum dia akhirnya tahu bahwa untuk menjadi mushaf lengkap, Al Quran sempat ditulis dulu. Ada di tulang, kulit, pelepah kurma. "Ini pertama kali lihat riil bentuknya," katanya.

Dia juga akhirnya menemukan bukti penyebaran agama Islam di berbagai tempat di dunia, setelah melihat Mushaf Al Quran di berbagai tempat.

Selain bertemu orang Indonesia, Nugroho mengaku bertemu dengan pengunjung dari berbagai negara, termasuk Malaysia, Kirgistan, dan negara-negara Islam lainnya,

Kategori :