JAMBI, JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Rapat pembahasan pembangunan jalan khusus Batu Bara melenceng dari tema pada Rabu (27/12) malam.
Pada rapat yang berkesudahan sekira pukul 22.00 WIB itu tetap membahas stockpile batu bara yang menjadi tanggung jawab PT.Sinar Anugerah Sukses (SAS) itu.
Meskipun dihadiri oleh Sekda Provinsi, Sekda Kota Jambi rapat saran pendapat para RT ini tak membuahkan kesimpulan akhir, lantaran Perwakilan RT setempat dengan tegas menolak pembangunan stockpile.
Mendengar hal itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi berpendapat tegas stockpile tak bisa dipaksakan untuk dibangun.
Penting untuk diingatkan dampak yang mengancam jiwa masyarakat padat penduduk di Kota Jambi apabila pemangku kepentingan salah melangkah.
"Tak Bisa dipaksakan pembangunan stockpile ini, karena saat aktivitasnya nanti dari tumpukan batu bara ke conveyor ke kapal ponton saat datang angin debu itu akan terbang. Yang terdampak itu bukan masyarakat Aur Duri, Penyengat Rendah, Mendalo laut, Pasir panjang bahkan seluruh Kota Jambi akan terdampak debu batu bara ini," ucap Direktur Eksekutif Walhi Jambi Abdullah saat dihubungi Jambi Ekspres (28/12).
Abdullah juga tak habis fikir Pemprov begitu jor-joran menggoalkan stockpile batu bara ini padahal mereka berbenturan dengan kepentingan masyarakat.
BACA JUGA:16 Napi Lapas Narkotika Sabak Dapat Remisi Natal, 2 Napi Batal
BACA JUGA:Istana Presiden Rampung Juli 2024, Ada 1.740 Hunian Untuk ASN
"Selalu diagung-agungkan perusahaan ini untuk investasi padahal harus dibaca dampak kedepannya bagi masyarakat, kalau sudah dibangun baru terasa dampaknya. Untungnya, masyarakat saat ini sudah mulai sadar juga dampak bahayanya, " akunya.
Bicara soal solusi, Abdullah menyebut tak ada jalan lain stockpile harus mencari lokasi lain. Harus mencari tempat lain yang peruntukannya sesuai.
Lantaran tak mungkin dibangun gudang batu bara atau Terminal Umum Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sedangkan disebalahnya terdapat intake PDAM.
"Dan kami fikir di Kota Jambi tak ada yang sesuai sebagai lokasi stockpile ini. Di daerah lain mungkin bisa. Sulit karena tak ada jaminan debu batu bara tak terhisap ke intake PDAM," kata Abdullah.
Masih Kata Abdullah, investasi yang tertanam oleh pihak perusahaan tak sebanding dengan kerugian yang ditanggung masyarakat nantinya.
Sehingga harus dikaji lagi pembangunan ini stockpile yang katanya hanya 2 hektar ini.