TEBO-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi menggelar Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di wilayah khusus bersama mitra di Desa Sungai Keruh, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, pada Sabtu (14/10) lalu.
Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar menjelaskan bahwa kemampuan otak merupakan dampak stunting terhadap anak yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Masalah nyata pada stunting bukanlah badan yang pendek, tetapi pengaruhnya terhadap kemampuan otak," katanya saat berlangsungnya sosialisasi.
Yuslidar menyebutkan, gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat dari gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. "Seorang anak dianggap kerdil jika tinggi badannya berada 2 standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO," lanjutnya.
Berbagai penelitian menemukan bahwa kekurangan gizi dalam 1.000 pada Hari Pertama Kehidupan (HPK) mulai saat kehamilan hingga anak berusia dua tahun dapat mengganggu perkembangan otak yang efeknya tidak bisa diperbaiki. Otak anak-anak yang stunting tidak berkembang dengan baik dan gangguan kognitif akan terlihat bila otak anak dipindai. Tidak mengherankan bila anak-anak stunting menderita ketidakmampuan belajar dan lebih cenderung putus sekolah.
Sosialisasi Promosi Dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Di wilayah Khusus bersama Mitra turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi IX Drs. Zulfikar Ahmad, Camat Tebo Tengah Sutarjo, Sekretaris Desa Kandang Satria, Andriansyah.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga mensosialisasikan jenis kontrasepsi pria dan wanita serta mendorong program Keluarga Berencana (KB).
Setelah kegiatan selesai, dilanjutkan dengan pengumuman undian Door Prize berupa kulkas, mesin cuci, setrika, rice cooker, kompor gas dan foto bersama. (*)
Kategori :