SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Andaman Ltd., sebagai bagian dari Harbour Energy Company, mulai mengebor sumur eksplorasi Gayo-1 untuk menemukan kembali cadangan migas baru di Laut Andaman.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas Hudi D. Suryodipuro menyoroti potensi besar Wilayah Kerja (WK) Andaman II, terinspirasi dari penemuan cadangan migas yang signifikan melalui sumur eksplorasi Timpan-1 pada 2022. "Kami bersama KKKS yang aktif beroperasi di Laut Andaman berusaha untuk menggali kembali potensi cadangan migas di sana, salah satunya melalui pengeboran sumur eksplorasi Gayo-1," ujar Hudi dalam keterangannya.
Adapun, pengeboran dilakukan pada Minggu (31/12/2023) pukul 15.00 WIB di WK Andaman II. SKK Migas menyebutkan Sumur Gayo-1 yang terletak di Laut Andaman, Provinsi Aceh sedang menjalani pengeboran vertikal menggunakan Rig West Capella (Drillship) dengan rencana kedalaman akhir mencapai 11.733 ft TVD RT.
Hudi menjelaskan kegiatan pengeboran itu bertujuan untuk mengevaluasi kandungan hidrokarbon di reservoir Bampo Sandstones.
Fokusnya ialah pada perolehan data reservoir dan fluida dari LWD, wireline logging, coring serta pengambilan sampel downhole pada open-hole, dengan sumber daya yang diperkirakan mencapai GIP 1.205 TCF dan recoverable 723 BCF & 33,5 MMSTB. "Status operasi saat ini menunjukkan pengeboran sumur Gayo-1 sedang berada pada tahap pengeboran lubang 36” conductor dengan target kedalaman di 4.230 ft TVD SS. Program pengeboran ini direncanakan berlangsung selama 78,42 hari ke depan, termasuk kegiatan pengetesan sumur," ungkap Hudi.
Ia mengharapkan kelancaran dalam kegiatan pengeboran sumur eksplorasi tersebut memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, ia meminta dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan yang terlibat. "Kami berharap sumur eksplorasi ini akan menjadi sumber temuan cadangan migas yang besar, sebagaimana yang kami temukan melalui pengeboran sumur Layaran-1 beberapa waktu yang lalu," kata Hudi. (ant)