JAMBI-Dengan berakhirnya masa Kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sultan Thaha Syaifuddin tanggal 27 April 1904.
Berhasilnya Belanda menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie.
Residen Jambi (bahasa Belanda: Residentie Djambi) yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20 tanggal 4 Mei 1906 dan pelantikannya dilaksanakan tanggal 2 Juli 1906.
BACA JUGA:Sejak Berdiri 67 Tahun Lalu, Jambi Sudah Dipimpin 15 Gubernur dan Gubernur Termuda se-Indonesia
BACA JUGA:Heboh di Medsos, Netizen Pertanyakan Tak Ada Tokoh Bungo Terima Penghargaan Gelar Adat dari LAM Jambi
Setelah itu, pada 6 Januari 1957 BKRD menyatakan Keresidenan Jambi menjadi Propinsi.
8 Februari 1957 peresmian propinsi dan kantor gubernur di kediaman Residen oleh Ketua Dewan Banteng.
Pembentukan propinsi diperkuat oleh Keputusan Dewan Menteri tanggal 1 Juli 1957, Undang-Undang Nomor 1 /1957 dan Undang-Undang Darurat Nomor 19/1957 dan mengganti Undang-Undang tersebut dengan Undang-Undang Nomor 61/1958.
BACA JUGA:Transportasi Batu Bara di Jambi Masih Bermasalah, 2024 Pemprov Mesti Punya Solusi
BACA JUGA:Provinsi Jambi Maju, Melaju, Mantap
Adapun nama Residen mulai dari masa kolonial sampai dengan setelah kemerdekaan. (*)
Adapun nama Residen dan Gubernur Jambi mulai dari masa kolonial sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :
Masa Kolonial, Residen Belanda di Jambi adalah :
1. O.L. Helfrich (1906-1908)
2. A.J.N Engelemberg (1908-1910)
3. Th. A.L. Heyting (1910-1913)
4. AL. Kamerling (1913-1915)
5. H.E.C. Quast (1915 – 1918)
6. H.L.C Petri (1918-1923)
7. C. Poortman (1923-1925)
8. G.J. Van Dongen (1925-1927)
9. H.E.K Ezerman (1927-1928)
10. J.R.F Verschoor Van Niesse (1928-1931)
11. W.S. Teinbuch (1931-1933)
12. Ph. J. Van der Meulen (1933-1936)
13. M.J. Ruyschaver (1936-1940)
14. Reuvers (1940-1942)
Namun pada tahun 1942 – 1945 Jepang masuk ke Indonesia termasuk Jambi. Namun masa Kemerdekaan Republik Indonesia, Residen Jambi Dipimpin :
1. Dr. Segaf Yahya (1945)
2. R. Inu Kertapati (1945-1950)
3. Bachsan (1950-1953)
4. Hoesin Puang Limbaro (1953-1954)
5. R. Sudono (1954-1955)
6. Djamin Datuk Bagindo (1954-1957) - Acting Gubernur