JAMBI-Sekitar ratusan masa yang didominasi Warga Aur Kenali dan sekitarnya melakukan unjuk rasa menolak pembangunan Stockpile (tempat penampungan) batu bara di tempatnya.
Penyampaian aspirasi bertajuk aksi damai itu dilakukan di pintu gerbang samping gedung DPRD Provinsi Jambi. Menariknya, aksi dilakukan bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jambi ke-67, Sabtu (6/1/2024).
Terlihat massa tertahan oleh pagar hidup petugas kepolisian dan pagar besi gerbang Pemprov Jambi.
BACA JUGA:Pasca Berakhirnya Kesultanan Jambi, Ternyata Jambi Pernah Dipimpin 14 Residen Belanda
BACA JUGA:Tetap Tolak Stokcpile PT SAS, Dewan : Silahkan Cari Tempat Lain
Salah satu koordinator aksi Jamhuri menyuarakan keras penolakan Stockpile yang dianggap bertentangan dengan aturan tata ruang ini.
"Negara tak boleh kalah oleh kartel dan Maria, jangan demokrasi kalah oleh oligarki, tolak stokpile," katanya.
Berbagai tulisan penolakan juga tampak dibentangkan massa. Seperti 'jangan racuni anak cucu kami dengan debu batu bara'.
BACA JUGA:Stockpile PT. SAS Tak Bisa Dipaksakan, Walhi Jambi: Bisa Tempuh Advokasi di Pusat
BACA JUGA:Land Clearing Tak Sesuai Kaedah Lingkungan, Banyak Aturan Dilanggar PT SAS
Warga datang untuk bertemu langsung dengan Al Haris dan Edi Purwanto, meminta pembatalan pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dan stockpile di wilayah mereka. (*)